Sabtu, 27/04/2024 14:33 WIB

Masalah di Natuna Tidak Pengaruhi Investasi China di Indonesia

Penyelesaian persoalan Natuna adalah dalam tataran hubungan diplomasi yang baik

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Menkop UKM Teten Masduki

Jakarta, Jurnas.com - Masalah yang terjadi di perairan Natuna, Kepulauan Riau, dinilai tidak akan berpengaruh terhadap investasi China di Indonesia.

"Kalau berbicara persoalan Natuna dan investasi adalah dua hal yang berbeda. Investasi adalah investasi, hubungan bisnis antara kedua belah pihak. Sementara kalau Natuna adalah urusan kedaulatan," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, Selasa (7/1/2020).

Penyelesaian persoalan Natuna adalah dalam tataran hubungan diplomasi yang baik. Diharapkan hubungan diplomasi yang baik akan mendukung proses investasi kedua pihak.

"Tugas saya adalah bagaimana meyakinkan mereka (investor) bagaimana Indonesia adalah tempat yang positif bagi investasi," pungkasnya.

Presiden Joko Widodo sebelumnya menegaskan tidak ada tawar-menawar mengenai kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) terutama yang terkait teritorial negara di Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).

“Tidak ada yang namanya tawar-menawar mengenai kedaulatan, mengenai teritorial negara kita,” kata Presiden Joko Widodo saat membuka Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara Jakarta, Senin.

Jokowi mengatakan hal tersebut berkaitan dengan memanasnya tensi hubungan diplomatik antara Indonesia dengan China dalam beberapa hari terakhir lantaran sejumlah kapal nelayan China masih bertahan di Perairan Natuna hingga saat ini.

Kapal-kapal asing tersebut bersikukuh melakukan penangkapan ikan yang berjarak sekitar 130 mil dari perairan Ranai, Natuna.

Sementara TNI sudah mengerahkan delapan Kapal Republik Indonesia (KRI) berpatroli untuk pengamanan Perairan Natuna, Kepulauan Riau

KEYWORD :

Kepulauan Natuna Bahlil Lahadlia BKPM Investasi China




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :