Sabtu, 27/04/2024 02:18 WIB

Brexit Kian Mepet, Uni Eropa Buru MoU Perdagangan

Uni Eropa dan Inggris sedang berjuang menyegel perjanjian perdagangan dan aspek-aspek lain, sebab Brexit akan mulai berlaku mulai tahun depan.

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen (Foto: AP)

Brussels, Jurnas.com - Uni Eropa dan Inggris sedang berjuang menyegel perjanjian perdagangan dan aspek-aspek lain, sebab Brexit akan mulai berlaku mulai tahun depan.

Dikutip dari Associated Press, Inggris dijadwalkan meninggalkan Uni Eropa pada 31 Januari. Jika terealisasi, ini akan menjadi pertama kalinya suatu negara meninggalkan blok perdagangan terbesar di dunia.

Negosiasi antara anggota yang tersisa dan pemerintah Inggris tentang perdagangan, perikanan, pendidikan dan hubungan transportasi di masa depan hanya dapat dimulai setelah 31 Januari 2020, dan harus berakhir pada akhir tahun 2020.

"Saya sangat prihatin dengan betapa sedikitnya waktu yang kita miliki," kata Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen kepada surat kabar bisnis Prancis Les Echos.

"Sepertinya bagi saya bahwa, di kedua sisi, kita harus secara serius mempertimbangkan apakah negosiasi itu layak dalam waktu yang singkat," lanjut dia.

"Saya pikir akan masuk akal untuk mengambil stok pada pertengahan tahun dan jika perlu, menyetujui perpanjangan untuk periode transisi," imbuh von der Leyen.

Sebagai pemimpin komisi eksekutif, von der Leyen mengepalai lembaga Uni Eropa yang bertanggung jawab atas pembicaraan Brexit, dan menegosiasikan kesepakatan perdagangan atas nama negara anggota.

Pakta perdagangan semacam itu secara rutin membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk diselesaikan, dan dunia bisnis takut bahwa Inggris akan menghadapi skenario Brexit "tanpa kesepakatan" pada awal 2021.

Sementara Perdana Menteri Inggris Boris Johnson bersikeras dia tidak akan menyetujui penundaan. Johnson yang memenangkan mayoritas parlemen yang solid dalam pemilihan awal bulan ini, membantunya mendorong kesepakatan penarikan Brexit melalui majelis rendah Parlemen lewat RUU Brexit, yang melarang pemerintah Inggris memperpanjang periode transisi setelah 2020.

Menurut Pasal 50 buku aturan Lisbon Treaty UE, yang mengatur bagaimana negara meninggalkan blok, setiap perpanjangan baru untuk proses keberangkatan harus disepakati paling lambat 30 Juni 2020.

KEYWORD :

Brexit Uni Eropa Inggris Ursula von der Leyen




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :