Sabtu, 27/04/2024 16:50 WIB

Menarik Minat Investor China Datang ke Indonesia

Upaya memperbaiki investasi dan perizinan sudah dilakukan melalui satu pintu yaitu melalui BKPM,

International Consumer Electronics Expo (ICEE) Indonesia 2019 mencoba menjembatani para pebisnis China untuk datang dan menanamkan modalnya di Indonesia.

Jakarta, Jurnas.com - Pemerintahan Presiden Joko Widodo sedang gencar-gencarnya menarik investor luar negeri untuk datang dan menanamkam uangnya di Indonesia. Tidak terkecuali menarik investor asal negeri tirai bambu, China.

"Pemerintah masih berharap komitmen investasi sebesar Rp700 triliun bisa terealisasi," kata Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Farah Ratnadewi Indriani saat pembukaan Internasional Consumer Electronics Expo (ICEE) 2019 di Jakarta, Selasa (17/12) lalu.

Farah bersyukur, upaya memperbaiki investasi dan perizinan sudah dilakukan melalui satu pintu yaitu melalui BKPM, dan berharap kendala investasi yang selama ini investor keluhkan masalah perizinan segera terselesaikan.

"Instruksi Presiden Jokowi bahwa investasi melalui satu pintu yaitu lewat BPKM," ungkapnya.

Ia menyambut baik garan ICEE Indonesia 2019 yang baru saja berlangsung. Pameran elektronik konsumen ini merupakan platform B2B yang menjembatani produsen-produsen elektronik dari China dengan buyer potensial di Indonesia.

"Meski menjadi wadah bagi usaha lokal, namun pameran ini memiliki sebuah misi untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi di wilayah Asia Tenggara," kata Sutardi, Founder of Kreen Indonesia, pelaksana ICEE Indonesia 2019.

Menurutnya, merupakan salah satu dukungan nyata para pengusaha nasional untuk membantu pemerintah mendatangkan investasi luar negeri. Juga mendukung program pemerintah RI untuk menghidupkan roda perekonomian dan industri kreatif, termasuk mempersiapkan bangsa dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

"Kami berupaya mendorong minat pengusaha luar agar merelokasi pabrik dan produknya ke Indonesia sehingga tercipta keuntungan bagi kedua belah pihak," ujar dia.

Hasil akhir dari kerja sama ini diharapkan dapat menelurkan produk-produk dengan tren dan inovasi teknologi terbaru yang nantinya juga dapat diekspor ke negara lain.

"Bentuk kerja sama ini dibuat untuk menjawab tantangan perdagangan internasional, terutama perang dagang antara China dan AS," kata Sutardi.

Menurutnya, ICEE Indonesia juga merupakan salah satu medium dalam memperkuat kerjasama diantara Indonesia dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) di sektor investasi, perdagangan, dan lain-lain.

Acara yang digelar di Jakarta Convention Center Hall A & B dan terbuka untuk umum ini menghadirkan 200- an eksibitor yang menampilkan beragam produk mulai dari peralatan komunikasi, komputer (software & hardware), gaming & pendukungnya, IT & wireless, drone, teknologi pintar, komponen listrik, dan banyak lagi.

Wakil Ketua Harian Indonesia China Business Council (ICBC) Hasan Kosasih Ko, mengungkapkan, pihaknya juga sedang berusaha merebut persaingan pangsa pasar dari konflik perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China.

"Dengan perang dagang antara China dengan AS kita berharap mereka relokasi usahanya ke Indonesia. Dan kita harus pintar pintar jemput bola," kata Hasan.

Director Shenzhen Guide Technology Co.Ltd., Sam mengatakan, banyak produk elektronik dari China siap bersaing dengan produk serupa dari negara lain dengan kualitas dan harga lebih kompetitif.

"Seperti layar monitor visual LED yang dipasarkan di Indonesia yang terus mengalami pertumbuhan," kata Sam.

Menurut Sam, penjualan produk visual LED yang dipasarkan di Indonesia selama empat tahun terakhir terus meningkat. “Pada tahun 2016, nilai penjualannya sebesar Rp 20 miliar, tahun 2017 naik menjadi Rp 40 miliar, tahun 2018 naik menjadi Rp 60 miliar dan tahun 2019 naik menjadi Rp 120 miliar. Di tahun 2020 kami mentargetkan nilai penjualan sebesar Rp 200 miliar,” ujarnya.

KEYWORD :

Investasi China BKPM ICEE Indonesia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :