Jum'at, 03/05/2024 02:39 WIB

Kementan Ekspor Produk Turunan Gandum Impor 7.700 Ton ke Filipina

Gandum bukan hanya bagian dari impor karena sudah mampu menciptakan Usaha mikro kecil menengah (UKMN).

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor pakan ternak produk turunan gandum, Pellet ke Filipina di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (27/11).

Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor pakan ternak produk turunan gandum, Pellet sebanyak 7.700 ton atau senilai Rp132 Miliar ke Filipina di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Rabu (27/11).

"Hari ini, Bogasari membuktikan, Indonesia tidak hanya bisa mengimpor gandum. Ternyata, sisa-sisa gandum itu mampu diolah jadi komoditas yang memiliki nilai tambah yang kemudian ekspor kembali ke negara tetangga," kata Syahrul.

Menurut Syahrul, gandum bukan hanya bagian dari impor. Gandum yang diolah menjadi tepung terigu tersebut nyatanya sudah mampu menciptakan usaha mikro kecil menengah (UKMN).

"Terigu dipakai hampir pada semua campuran kue. Terigu bisa menjadi biskuit yang juga diekspor ke negara tetangga," terang pria kelahiran Sulawesi Selatan itu.

Lebih lanjut Syahrul menekankan bahwa tidak ada yang salah dengan impor. Namun dengan catatan, jika segala daya dan upaya dalam negeri sudah semua ditempuh.

"Tetapi juga harus diingat bahwa impor buhan hanya sekadar impor.  Impor harus bisa mengengineering kekuatan lain untuk bisa hidup lebih baik," tegas Syahrul.

Namun begitu, Syahrul mengajak semua pelaku usaha bersama-sama mempersiapkan satu tahap demi satu tahap dalam mengembangkan potensi negeri yang dijuluki Gemah ripah loh jinawi ini. Dengan begitu, impor semakin ditekan, ekspor semakin meningkat.

"Hari ini kita buktikan ekspor. Bulan Maret nanti akan ada lagi ekspor secara besar-besaran untuk kepentingan lonjakan ekspor yang mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional. Semakin kita gencar ekspor, semakin banyak yang bisa dilakukan,"  kata Syahrul.

Sementara itu, Direktur Indofood, Fransiscus Welirang, selaku eksportir mengatakan ekspor Wheat Bran Pellet oleh Bogasari ke Filipina sampai November 2019 sudah mencapai 58 ribu ton atau senilai hampir Rp158 miliar.

"Jadi sampai bulan November 2019, diperkirakan total ekspor produk pakan ternak oleh Bogasari akan mencapai 273 ribu ton atau senilai hampir Rp726 miliar," jelasnya.

Franky menegaskan, meski industri terigu nasional menggunakan bahan baku impor, tapi tetap berkomitmen melakukan ekspor dalam berbagai produk. Bahkan untuk tahun 2019 ini, walaupun situasi ekonomi global kurang baik, tapi volume ekspor cukup terjaga dan tidak menurun drastis.

Sekedar diketahui, negara tujuan ekspor turunan gandum antara lain Singapura, Myanmar, Filipina, Jepang, Arab Saudi, Thailand, China dan lain-lain. 

KEYWORD :

Ekspor Tepung Terigu Bogasari Syahrul Yasin Limpo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :