Sabtu, 27/04/2024 16:14 WIB

Pengamat: Ekspor Melesat, Indonesia Menuju Kemandirian Pangan

Cukupnya ketersediaan komoditas pertanian di dalam negeri itu dapat juga dikatakan Indonesia seharusnya sudah berdikari pangan.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meninjau pasokan beras di kompleks pergudangan Bulog, Banjarkemantren, Buduran, Sidoarjo, Kamis (27/6).

Jakarta, Jurnas.com - Pengamat pertanian Universitas Hasanuddin, Yunus Musa, mengatakan, kemajuan ekspor produk pertanian dan keberhasilan mencapai surplus perdagangan internasional dapat disimpulkan, Indonesia mampu mandiri secara pangan.

"Begini, kalau ekspor hasil pertanian katanya memang sudah bagus, terus juga untuk di sisi perdagangan, logikanya di dalam negeri stoknya berlimpah," jelas Yunus, Kamis (1/8).

Begitu juga, cukupnya ketersediaan komoditas pertanian di dalam negeri itu dapat juga dikatakan Indonesia seharusnya sudah berdikari pangan.

Menurut Yunus, bila memang data menunjukkan keberhasilan lonjakan ekspor produk pertanian, maka Kementerian Pertanian (Kementan) patut diapresiasi kinerjanya.

Sebab, bentuk ekspor pertanian, menguntungkannya di sektor perdagangan internasional hingga terpenuhinya ketersediaan pangan nasional merupakan tujuan dari pengelolaan agraris Indonesia.

Diketahui, nilai ekspor produk pertanian Indonesia selama empat setengah tahun terakhir tercatat mampu terus meningkat.

Berdasarkan data 2013, besaran jumlahnya adalah sekitar 33,5 juta ton. Kemudian pada tahun 2016 mengalami dua kali kenaikan mencapai 36,1 juta ton dan 40,4 juta ton.

Begitu juga tahun 2017, ekspor produk pertanian bertambah lagi jumlahnya yakni 41,3 juta ton. Di tahun 2018, ekspor produk pertanian mampu mengukuhkan jumlah sebesar 42,5 juta ton.

Selama peridoe 2014-2018, jumlah seluruh nilai ekspor produk pertanian Indonesia berhasil mencapai Rp1.957,5 tirliun dengan akumulasi tambahan Rp352,58 triliun.

KEYWORD :

Kinerja Menteri Pertanian Pemandian Pangan Ekspor Pertanian Yunus Musa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :