Jum'at, 26/04/2024 10:49 WIB

Kadisdik Jatim: Perbanyak SMA, Perbanyak Pengangguran

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Saiful Rachman telah memberlakukan moratorium pendirian sekolah menengah atas (SMA) di wilayahnya.

Kepada Dinas Pendidikan Jawa Timur Saiful Rachman (Foto: Edunews)

Jakarta, Jurnas.com – Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Saiful Rachman telah memberlakukan moratorium pendirian sekolah menengah atas (SMA) di wilayahnya.

Hal ini dilakukan guna meningkatkan jumlah siswa siap bekerja melalui sekolah menengah kejuruan (SMK), dan mengurangi tingkat pengangguran yang banyak berasal dari SMA.

“Di Jawa Timur kami membuat moratorium pendirian SMA, baik negeri maupun swasta. Targetnya, perbandingan siswa SMK itu 70 persen, sedangkan siswa SMA 30 persen,” kata Saiful pada Rabu (13/2) di arena Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan (RNPK) 2019 di Depok, Jawa Barat.

“Kalau memperbanyak SMA, memperbanyak pengangguran,” tegas dia.

Saiful menerangkan, rata-rata Jatim memiliki 122.000 lulusan SMA/SMK per tahun. Namun yang melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi hanya 51.000. Karena itu, pihaknya getol melakukan upaya penguatan SMK.

Saat ini jumlah di SMK di Jatim mencapai 2.000. Kendati demikian, jumlah SMK negeri hanya 258, dan sisanya swasta.

Sementara Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Hamid Muhammad mengatakan, lulusan yang ada saat ini menghadapi sejumlah masalah, di antaranya jurusan yang tidak lagi dibutuhkan (out of date).

“Juga oversupply, di mana ada tenaga dibutuhkan, tapi jumlah siswa yang ada di jurusan itu terlalu banyak. Contohnya TIK kita lulusannya 350.000 per tahun, tapi yang dibutuhkan hanya 125.000. Ada 200 ribuan yang tidak bisa masuk di situ,” jelas Hamid.

KEYWORD :

Moratorium SMA Dinas Pendidikan Saiful Rachman




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :