Rabu, 15/05/2024 11:15 WIB

Cak Imin: Jelang Pilpres, Banyak yang Rebutan Jadi "Gus"

Abdul Muhaimin Iskandar menilai, ada fenomena simbol yang menonjol jelang pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres).

Ketua DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar

Jakarta - Ketua Umum Dewan Pengurut Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB) Abdul Muhaimin Iskandar menilai, ada fenomena simbol yang menonjol jelang pemilihan legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres).

Adapun fenomena simbolik yang paling mudah untuk dimunculkan, menurut Muhaimin alias Cak Imin ialah agama.

"Simbolik yang paling mudah adalah agama, yang paling menyambung dengan psikologi masa sekaligus menyambung praktik keagamaan sehari-hari. Maka orang berbondong-bondong menjadi gus, gus sugi tidak tahu siapa, kemudian ada gus milenial, tiba-tiba ada kiai baru tanpa ilmu agama yang dalam," ujar Cak Imin usai memberikan sambutan dalam acara musabaqah kitab kuning di DPP PKB, Kamis (29/11).

Dengan adanya fenomena tersebut, Cak Imin mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti kiai dan ulama.

"Oleh karena itu harus diantisipasi bahwa kita harus mengikuti kiai ulama yang benar-benar ilmu agamanya dalam. Kedalaman ilmu agama menjadi sarat. Kalau kedalaman ilmunya pas-pasan itu bahaya. Orang menyalahkan orang lain, dan seterusnya," tandasnya.

Wakil Ketua MPR RI ini menambahkan, banyak ceramah-ceramah agama yang berkonotasi mendorong kekerasan dan permusuhan.

Cak Imin mencontohkan, ceramah Habib Bahar yang beberapa waktu lalu menghina Jokowi. Hal semacam itu, menurutnya, tidak layak untuk diikuti.

"Ya kayak model-model gitu tuh ingin populer, kedua memang pengalaman emosinya belum stabil sehingga tidak layak diikuti, masyarakat atau publik harus pintar memilih habib ulama yang benar ilmunya," tandasnya.

KEYWORD :

Cak Imin Pilpres 2019 Partai PKB




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :