Sabtu, 27/04/2024 08:00 WIB

Angkatan Laut AS Gunakan Lumba-lumba Deteksi Ranjau

Lumba-lumba, yang dikenal sebagai Mark 7 Marine Mammal Systems, adalah bagian dari program US Navy Marine Mammal yang berbasis di Naval Base Loma, California. 

Lumba-lumba pendeteksi ranjau laut

Jakarta - Demi meningkatkan performa, Angkatan laut Amerika Serikat menjadikan lumba-lumba sebagai salah satu alat pendeteksi ranjau di laut, yang sebelumnya telah dilatih dengan menggunakan ketajaman hidungnya.

Sebelumnya, lumba-lumba hidung botol di Program Sistem Mamalia Laut Angkatan Laut AS baru-baru ini berpartisipasi dalam pelatihan pembersihan ranjau selama latihan Lingkar Pasifik.

Lumba-lumba, yang dikenal sebagai Mark 7 Marine Mammal Systems, adalah bagian dari program US Navy Marine Mammal yang berbasis di Naval Base Loma, California.

Para teknisi mengarahkan lumba-lumba untuk mendeteksi dan menandai ranjau simulasi sebagai bagian dari RIMPAC SOCAL, menurut Angkatan Laut.

"Lumba-lumba itu diangkut di tikar empuk dengan perahu kecil dan meluncur ke dalam air. Ketika ditempatkan di dekat tambang, mereka biasanya akan menemukannya dalam 30 detik," kata para pejabat Angkatan Laut.

Setelah memberi tanda kepada pawang mereka bahwa mereka menemukan sebuah tambang, dan kemudian dikirim kembali untuk mengkonfirmasi, mereka diberi spidol untuk ditempatkan di dekat tambang. Setelah penyelam mengkonfirmasi penemuan dan penempatan penanda lumba-lumba diberi ikan sebagai hadiah.

Lumba-lumba hanyalah salah satu dari banyak komponen operasi pembersihan ranjau. Mereka memiliki kemampuan khusus untuk menemukan ranjau yang terkubur di dasar laut, membuat mereka berharga meskipun berbagai sonar canggih dan peralatan tambang lainnya.

RIMPAC berjalan 27 Juni-Agustus. 2 di sekitar Hawaii dan California selatan. RIMPAC adalah pelatihan pelatihan internasional terbesar di dunia. Dua puluh lima negara mitra, 46 kapal, lima kapal selam, 200 pesawat terbang dan 25.000 personel berpartisipasi.

RIMPAC pertama adalah pada tahun 1971.

KEYWORD :

Angkatan Laut AS Unik




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :