Jum'at, 03/05/2024 04:04 WIB

Mahyudin Sebut Indonesia Masih Mudah Diadu Domba

Negara sebesar Indonesia memiliki sejarah kelam di jajah sangat lama oleh bangsa kecil dari sisi jumlah penduduk dan luas wilayah yakni Belanda.

Wakil Ketua MPR, Mahyudin Sosialisasi Empat Pilar MPR , di Resto Joyo Hartono, Gresik, Jawa Timur, Kamis (19/4).

Gresik - Indonesia adalah negara besar. Dari sisi geografis sangat luas dengan penduduk yang sangat besar. Tapi, negara sebesar Indonesia memiliki sejarah kelam di jajah sangat lama oleh bangsa kecil dari sisi jumlah penduduk dan luas wilayah yakni Belanda.

Demikian kata Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Mahyudin di hadapan sekitar seribuan kader Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Golkar Kabupaten Gresik dan masyarakat umum seputar Gresik peserta Sosialisasi Empat Pilar MPR , di Resto Joyo Hartono, Gresik, Jawa Timur, Kamis (19/4).

Mengapa negara tersebut bisa menjajah bangsa besar Indonesia, tanya Mahyudin? Hanya satu kuncinya yaitu siasat devide et impera atau siasat pecah belah atau  adu domba. Dan siasat pecah belah itu masih ada hingga sekarang tapi dalam bentuk lain, kalau dulu pecah belah secara fisik, sekarang pecah belah secara ekonomi dan politik.

Lebih jauh, Mahyudin mengatakan, potensi penjajahan model baru dengan metode lama tersebut mesti diwaspadai oleh seluruh rakyat Indonesia. Kekuatan yang mempersatukan bangsa yang beragam antara lain gotong royong, toleransi dan saling menghormati dibenturkan dengan munculnya ego sektoral, ego kedaerahan dan ego agama, fanatisme SARA yang berlebihan sehingga menyepelekan yang lain membuat ikatan persatuan akan goyah dan lama kelamaan hancur.

Itulah salah satu tantangan bangsa yang luarbiasa berat bagaimana tetap bersatu ditengah gempuran dan serbuan fitnah serta adu domba apalagi memasuki tahun politik 2018 dan 2019. 

"Saya berpesan kepada peserta kader Golkar juga secara umum kepada seluruh kader-kader parpol, raihlah kemenangan dalam pilkada dan pileg tapi hindarilah menyentuh-nyentuh isu sensitif isu SARA. Jangan sampai memperoleh kemenangan tapi meninggalkan kehancuran dan merusak persatuan bangsa," tandas Pimpinan MPR putera Kalimantan Timur ini.

KEYWORD :

Warta MPR Mahyudin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :