Kamis, 02/05/2024 21:05 WIB

Enam Cara Menghadapi Anak yang Bandel

Akan tetapi tidak banyak juga orang tua yang merasa kerepotan dan kesal oleh tingkah laku anaknya, apalagi jika sang anak memilki watak nakal, bandel, tidak penurut, dan susah diatur

Ilustrasi: Seorang anak-anak yang dibully saudara kandungnya berisiko gangguan psikotik (Foto: Via Upi)

Jakarta - Memiliki seorang anaka dalam kehiduoan rumah tangga tentu menjadi dambaan semua orang tua di dunia. Apalagi mendapatkan anak yang memiliki tingkah laku baik tentu menyenangkan bagi orang tua.

Akan tetapi tidak banyak juga orang tua yang merasa kerepotan dan kesal oleh tingkah laku anaknya, apalagi jika sang anak memilki watak nakal, bandel, tidak penurut, dan susah diatur. Ketika menghadapi anak dengan watak yang seperti itu, tugas kita sebagai orang tua adalah harus mampu memilih cara yang benar dan tepat dalam mengatasi kenakalan anak.

Memang benar bahwa mendidik anak yang nakal, bandel, dan susah diatur tidaklah mudah, bahkan untuk mengembalikan sikap anak menjadi penurut membutuhkan usaha yang keras dan cara yang tepat.

Meskipun begitu, usaha yang sulit tersebut janganlah sampai membuat Anda sebagai orang tua mencari jalan pintas untuk mengatasi kebandelan anak, seperti menggunakan kekerasan atau marah-marah. Hal tersebut tidak akan membuat anak jera, tetapi malah membuat kenakalan mereka menjadi lebih semena-mena.

Berikut enam cara ampuh menghadapi anak bandel, sehingga berubah menjadi anak yang penurut dan patuh terhadap orang tua seperti dilansir dalam cintalia:

#Perbaiki Komunikasi dengan Anak

Salah satu cara menghadapi anak yang bandel adalah dengan menggunakan komunikasi yang lancar dan efektif. Hal itu menjadi kunci untuk mendidik anak yang tepat. Tingkatkan kualitas dan intensitas berkomunikasi dengan anak agar terjalin ikatan yang lebih baik daripada sebelumnya antara orang tua dan anak.

#Bersikap Tegas

Ketegasan diperlukan ketika menghadapi anak agar mereka tidak menemukan celah untuk melanggar peraturan yang telah ditetapkan oleh orang tua. Tunjukkan bahwa keputusan Anda telah mantap apabila anak menunjukkan tanda – tanda akan protes atau melawan.

Dengan demikian anak akan tahu bahwa orang tuanya serius dengan apa yang diucapkan atau ditentukan. Misalnya, ketika sudah waktu tidur dan anak masih bermain, tegaskan bahwa waktu bermainnya sudah habis.

#Ajak Berdiskusi

Menjadi orang tua yang otoriter adalah cara termudah untuk mendapatkan perlawanan dari anak. Sikap otoriter tidak akan membuat anak memahami kewajiban anak di rumah dan bukan cara mengatasi anak nakal yang tepat. Sebaiknya ajak anak berdiskusi jika akan menyampaikan maksud Anda. Misalnya, bicarakan kepada anak bagaimana sebaiknya menghadapi suatu situasi atau cara menentukan suatu hal seperti pilihan les, sekolah, ataupun tempat berlibur.

#Selalu Mendengarkan Anak

Anak juga seorang manusia yang butuh didengarkan. Barangkali pendapat anak kecil memang belum terlalu banyak artinya bagi orang tua, namun kesediaan orang tua untuk mendengarkan pendapat anak atau apa yang ada di pikiran anak sangat berharga bagi si kecil.

#Berikan Perhatian kepada Anak

Salah satu bentuk mencari perhatian adalah dengan sikap melawan. Barangkali orang tua terlalu sibuk dengan kegiatan sehari – harinya atau pekerjaannya sehingga lalai menyisihkan waktu untuk si kecil. Cobalah untuk mulai memberikan perhatian yang semestinya didapatkan anak sebagai cara mendidik anak yang suka melawan, sehingga dia tidak akan merasa diabaikan. Memberi perhatian adalah salah satu cara mendidik anak nakal agar bisa mengubah perilaku buruknya.

#Introspeksi

Bisa jadi anak suka melawan karena meniru orang tuanya. Anda bisa mencoba introspeksi diri sendiri dan mencari apakah ada hal yang bisa membuat anak meniru apa yang Anda lakukan sehingga suka melawan kepada orang tua. Jika telah menemukan kekurangan tersebut, maka orang tua dapat memperbaikinya. Dengan begitu anak tidak akan lagi meniru perilaku buruk orang tua, dan akan meniru perilaku orang tua yang lebih baik.

KEYWORD :

Tips Mendidik Anak Bandel Orang Tua




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :