Sabtu, 27/04/2024 01:52 WIB

"Horas" by Ghea Panggabean Terinspirasi dari Keindahan Alam Danau Toba

Ini hanyalah sedikit cerita dari begitu beragamnya keindahan budaya di Indonesia yang selalu menginspirasi Ghea.

Show Indonesia Fashion Week (IFW) 2018 kali ini Ghea mempersembahkan sebuah koleksi yang terinspirasi dari keindahan dan keragaman budaya Batak Toba.(FOTO : ANDI MARDANA/JURNAS.COM)

Jakarta - Ghea yang sudah berkarya Iebih dari 38 tahun di dalam industri fashion Indonesia selalu konsisten mengangkat motif-motif Heritage tekstil Indonesia yang diterjemahkannya ke dalam nuansa fashion yang modern dan kekinian.

Untuk show Indonesia Fashion Week (IFW) 2018 kali ini Ghea mempersembahkan sebuah koleksi yang terinspirasi dari keindahan dan keragaman budaya Batak Toba. Mengangkat kain Ulos yang ternyata penuh warna dan beraneka ragam, termasuk motif Gorga yang khas dengan warna merah putih dan hitam sebagai hiasan pada Rumah Batak tradisional.

Keindahan Toba yang kali ini diangkat bukan hanya panorama dan alamnya saja melainkan juga sejarah dan cerita yang dituangkan ke dalam tradisi pembuatan kain dan filosofi yang terkandung di dalamnya. Keindahan Danau Toba yang dikelilingi pegunungan melambangkan “Unity”, yang ternyata banyak mempengaruhi estetika dari penenun di Toba dan Simalungun.

"Ini hanyalah sedikit cerita dari begitu beragamnya keindahan budaya di Indonesia yang selalu menginspirasi saya. Every Indonesian Textile has a Story," kata Ghea pada fashion show tema Batak-nya di IFW 2018, di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Rabu (28/3).

Ghea sudah lama tertarik dengan budaya tanah Batak karena suaminya berasal dari daerah tersebut. Setelah perjalanannya baru-baru ini bertemu pengrajin di Tarutung, Simalungun dan Samosir, terciptalah tema ini. HORAS yang sekaligus akan menjadi label baru Ghea untuk koleksi tema Batak-nya.

Rancangannya terinspirasi dari kain-kain Ulos yang ditemukan Ghea saat bertemu dengan para pengrajin. Kain-kain Ulos tersebut ditranslasikannya ke dalam busana-busana modern dipadu dengan bahan print modern dan warna yang Iebih up to date.

Sesuai dengan ciri khas etnik dan gaya Bohemian Ghea, maka style-style yang akan ditampikan adalah gaya mix and match yang nyaman dan timeless. Untuk bahan, selain menggunakan kain asli tenun Ulos, juga kain print Ulos di atas bahan-bahan yang wearable yaitu: satin, chiffon, organza, jersey.

Motif yang diangkat diantaranya adalah motif Ulos Pucca, Sadum, Jugia, Ragi Idup dan juga yang sangat menonjol, motif Gorga yang bank terdapat pada kain maupun rumah-rumah adat Batak yang mempunyai arti protection atau perlindungan.

Pada akhirnya, rancangan Ghea kali ini ditujukan bukan handa kepada pencinta fashion Indonesia khususnya pencinta rancangan Ghea, namun juga kepada para pengrajin Ulos di Tanah Batak. Kain tradisi tidak hanya dapat digunakan pada acara-acara seremonial adat Batak tetapi bisa diangkat menjadi busana modern.

KEYWORD :

Ghea Panggabean danau toba IFW fashion




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :