Senin, 06/05/2024 12:05 WIB

GABSI Gelar Kejurnas Terbesar Sepanjang Sejarah

Penggabungan ini memungkinkan karena penggemar bridge di Indonesia telah bertambah banyak seiring suksesnya Program Bridge Masuk Sekolah.

Atlet Bridge Henky Lasut dan Eddy Manoppo saat berfoto bareng Menpora Imam Nahrawi dan Ketua Umum PB GABBSI, Eka Wahyu Kasih (kiri)

 

Jakarta – Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (PB GABSI) akan menggelar Kejurnas Bridge terakbar sepanjang sejarah di Hotel Utami, Sidoardjo, Jawa Timur pada 17-26 Juli 2017. Terakbar karena sejak berdiri tahun 1953 baru kali ini ada beberapa  Kejurnas yang awalnya terpisah digabung menjadi satu. Akibatnya baik dari nomor pertandingan sebanyak 52 nomor serta jumlah atlet yang ikut hampir 1500 orang, belum terhitung official atau orang tua atlet yang mendampingi.

Awalnya GABSI punya beberapa  Kejuaraan Nasional, yaitu Kejuaraan Nasional Antar Kabupaten/Kota yang akrab disebut Kejurnas Antar Gabungan yang sudah digelar sejak tahun 1965 dan sejak tahun 1969. Piala yang diperebutkan adalah Piala Presiden. Selain Antar Gabungan juga ada Empat Kawan Terbuka. Kejuaraan ini diadakan dua tahun sekali pada setiap tahun ganjil. Selanjutnya ada Kejurnas Antar Klub dengan nomor utama Kejuaraan Nasional Antar Propinsi dan Antar Klub yang diselenggarakan pada tahun genap. Kejuaraan Antar Propinsi baru dimulai tahun 1995 tapi Antar Klub sudah diselenggarakan sejak tahun 1981. 

Selanjutnya digabung juga Kejurnas Mahasiswa Antar Perguruan Tinggi/Universitas yang sudah digelar sejak tahun 1993 dan diselenggarakan setiap tahun. Selain itu ada Kejurnas Pelajar yang sudah dimulai pada tahun 2002. Disamping itu digelar juga Kejurnas Junior yang baru dimulai tahun lalu sehingga tahun ini baru berjalan untuk kedua kali.

Penggabungan ini memungkinkan karena penggemar bridge di Indonesia telah bertambah banyak seiring suksesnya Program Bridge Masuk Sekolah (BMS) yang dimulai digagas sejak tahun 2000. Selain itu kemampuan Jawa Timur dalam hal menyelenggarakan event bridge skala besar tidak diragukan lagi. Pengprov Jatim merupakan salah satu Pengprov yang mampu memasalkan bridge di berbagai Kabupaten/Kota terutama ditingkat pelajar dan mahasiswa.

“Untuk nomor Patkawan Terbuka dan Antar Klub dilebur menjadi satu dengan nama baru Indonesia Terbuka dimana kedepannya event ini akan mengundang pemain dari manca negara. Jadi selain mengikuti Kejurnas, pemain berpeluang melawan pemain-pemain ternama dari luar negeri,” kata Ketum PB GABSI Dr. dr. Eka Wahyu Kasih dalam siaran persnya.

Sebagian besat provinsi sudah mendaftar keikutsertaan di Kejurnas terbesar nanti.  Hanya beberapa Propinsi yang belum mendaftarkan atletnya, seperti Papua Barat, Maluku Utara, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Kalimantan Tengah, Kaltara dan  Jambi.

Selain event Kejurnas akan digelar juga pertemuan rutin antara Ketum PB GABSI dengan utusan dari Pengprov GABSI se Indonesia. Ketum PB GABSI akan memaparkan hasil yang telah dicapai selama ini sesuai janji yang disampaikan ketika Kongres GABSI 2014 di Manado. Disinilah sangat diharapkan masukan dari Pengprov Gabsi agar kedepan lebih baik. Acara ini akan diselenggarakan pada tanggal 23 Juli 2017 di pagi hari. Dalam hal pembinaan prestasi, PB GABSI juga menggelar TOT (Training of Trainer) untuk Wasit dan Pelatih yang akan digelar pada tanggal 23-25 Juli 2017.

Walaupun Kejuaraan ini sudah dimulai tanggal 17 Juli 2017 tapi upacara pembukaan baru diadakan pada tanggal 22 Juli 2017. Selain pertimbangan hari Sabtu adalah hari libur, semua peserta baik untuk Antar Propinsi, Antar Kabupaten/Kota, Pelajar, Mahasiswa dan junior semua sudah berkumpul pada tanggal tersebut. Direncanakan Menteri Negara Pemuda danOlahraga akan membuka event ini.

“Kita mengharapkan agar Kejurnas Bridge terakbar di Sidoardjo akan membantu mempermulus langkah PB GABSI untuk bisa mengoalkan target minimal dua medali emas di Asian Games 2018 di Jakarta-Palembang,” tutur Eka Wahyu.

KEYWORD :

Bridge Kejurnas Bridge GABSI




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :