Minggu, 05/05/2024 05:58 WIB

Sinergi Penguatan P4S di Provinsi Jawa Timur

Sinergi Penguatan P4S di Provinsi Jawa Timur

Kepala Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, Nurul Qomariyah (tengah) mendatangi Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Tanian Jamur di Kabupaten Sampang, Madura. (Foto: Kementan)

MALANG, Jurnas.com - Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya atau disebut P4S, merupakan lembaga pelatihan/permagangan petani yang diharapkan dapat secara langsung berperan aktif dalam pembangunan pertanian, melalui pengembangan sumberdaya manusia pertanian bagi masyarakat di sekitarnya.

Hal ini seperti diungkapkan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, P4S adalah kelembagaan pelatihan dengan metode pemagangan pertanian.

P4S didirikan, dimiliki dan dikelola oleh pelaku utama dan pelaku usaha secara swadaya baik perorangan maupun kelompok.

“Melalui pengembangan sumber daya manusia membuat orang menjadi lebih kompeten, unggul dan mampu berdaya saing dalam situasi apapun. P4S harus mampu menggodok seseorang yang dapat memenuhi dimensi kompetensi itulah tantangan sebuah P4S,” tegas Dedi.

Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan sebagai UPT Pelatihan di bawah BPPSDMP, melaksanaan pembinaan P4S di Jawa Timur sebagai wilayah binaannya.

Bulan Maret ini Kepala BBPP Ketindan, Nurul Qomariyah, memulai pembinaan P4S di Kabupaten Sampang, Kepulauan Madura. Yakni ke P4S Gemah Ripah dan P4S Tanian Jamur. Ke dua P4S ini merupakan kelas pratama di antara enam P4S di Kabupaten Sampang dengan kelas madya.

Nurul mengatakan bahwa kedua P4S yang ia datangi masih kelas pratama, dimana membutuhkan pendampingan dalam pengelolaan P4S, seperti dari aspek manajerial, metodologi pelatihan, serta pengembangan SDM dan peningkatan kualitas P4S.

“Saya melihat terdapat potensi yang bagus seperti produk yang dihasilkan oleh P4S Gemah Ripah pimpinan Hidomudin. P4S ini menghasilkan pupuk cair yang kualitasnya luar biasa untuk pertanian ramah lingkungan. Dan P4S ini membutuhkan bimbingan selain dari penyuluh setempat, juga pembinaan berkesinambungan baik dari Dinas atau instansi setempat maupun dari BBPP Ketindan,” jelas Nurul.

Nurul juga melanjutkan bahwa selain P4S Gemah Ripah, ia melaksanakan pembinaan di P4S Tanian Jamur pimpinan Abdul Hakki. Dimana P4S ini sangat menarik dari sisi edukasi ke masyarakat dengan memanfaatkan tanamanan jamur dan wahana untuk siswa sekolah beserta olahan hasil jamur. Selain itu, P4S ini juga bisa memanfaatkan bahan-bahan tepat guna untuk dijadikan log jamur.

“Namun demikian, P4S Tanian Jamur juga membutuhkan pendampingan dan pengawalan seperti halnya dengan P4S Hidomudin. Agar kedua P4S ini juga bisa meningkat kelasnya menjadi madya seperti ke empat P4S lainnya di Sampang. Di samping itu kedua P4S ini memerlukan tambahan sarana prasarana agar kegiatan pelatihan atau permagangan yang dilaksanakan bisa berjalan dengan baik,” lanjut Nurul.

Terakhir, Nurul Qomariyah menyampaikan bahwa pengembangan sumber daya manusia (SDM) merupakan kunci untuk mencapai produktivitas yang lebih tinggi, hubungan yang lebih baik, dan keuntungan yang lebih besar untuk organisasi manapun.

P4S sebagai lembaga pelatihan dan permagangan yang berada pada wilayah administratif di tingkat perdesaan menjadi mitra kerja dari lembaga-lembaga pelatihan milik pemerintah dalam mengembangan SDM sesuai spesifikasi yang dimiliki oleh P4S.

“Saya berharap semua P4S di Provinsi Jawa Timur bisa saling bersinergi serta saling menguatkan dengan bimbingan dan arahan dari kami selaku pembina P4S di Jawa Timur serta perhatian dari dinas pertanian dan peternakan di wilayah masing-masing. Sehingga P4S di Jawa Timur maju dan turut menyukseskan pembangunan pertanian di Indonesia,” tandas Nurul.

KEYWORD :

Kementan P4S BBPP Ketindan BPPSDMP Dedi Nursyamsi Nurul Qomariyah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :