Jum'at, 10/05/2024 17:24 WIB

Inspirasi Pangan Lokal, Si Manis Egg Roll Semarakkan Ramadan

Inspirasi Pangan Lokal, Si Manis Egg Roll Semarakkan Ramadan

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi (kanan) dalam acara Bertani On Cloud (BOC) volume 256 bertajuk Bisnis Egg Roll Semarakkan Ramadan. (Foto: Kementan)

MALANG, Jurnas.com - Dalam rangka pemanfaatan pangan lokal dan menyambut bulan suci Ramadan, Balai Besar Pelatihan pertanian (BBPP) Ketindan sebagai UPT di bawah Badan Penyuluh dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Kementerian Pertanian menggelar Bertani On Cloud (BOC) volume 256.

Mengambil tema menarik “Bisnis Egg Roll Semarakkan Ramadan”, mencoba mengangkat pangan lokal, yang dibawakan oleh Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Gading Bojonegoro.

Bisnis Egg Roll ini diljalankan oleh Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Gading, Bojonegoro yang diketuai oleh Kristianingsih. Dari bisnis ini, bisa memberikan peluang yang sangat menarik bagi penggiat olahan hasil pertanian untuk meningkatkan ekonomi keluarga.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, mengharapkan, semoga forum pembelajaran ini bisa dapat memberikan makna dan pelajaran bagi semua insan pertanian, dengan membawa pertanian dari hulu sampai hilir sehingga menghasilkan keuntungan yang maksimal bagi petani.

Kalau petani ingin untung besar, misal petani padi jangan jual gabah, minimal bisa menjual beras, syukur bisa menjual nasi atau menjual produk olahan berbahan baku beras.

“Petani jagung jangan jual jagung, minimal jual pakan ternak, kalau bisa jual tepung maizena/ produk-poduk makanan berbasis jagung. Petani ubi bisa menjual keripik ubi atau tepung ubi/ produk-poduk makanan berbasis ubi. Petani singkong menjual tepung tapioka/ mocaf / produk-produk makanan berbasis mocaf,” terang Dedi Nursyamsi.

Ia juga menekankan bahwa di dalam subsistem agribisnis, semakin ke hilir, keuntungan semakin besar, contoh petani padi menjual gabah dengan harga 6-7 rb/ kg, tetapi jika menjual beras, akan mendapatkan peningkatan added value atau nilai tambah yang luar biasa. Di saat yang sama jika petani menjual beras dia juga bisa menjual katul, dedak halus, ddak kasar, bahkan sekam.

“Saya terus mendukung kegiatan hilirisasi pertanian karena semakin ke hilir maka keuntungan semakin meningkat termasuk produk olahan. Sumber karbohidrat di Indonesia sangat melimpah. Makanan olahan memberikan nilai tambah yang luar biasa menguntungkan. Seperti Bu Kritianingsih yang membuat Egg Roll dan dapat menginspirasi para pelaku usaha tani,” imbuh Dedi.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bojonegiri, Helmy Elizabeth, mengatakan, bisnis egg roll ini bisa menyemarakkan ramadhan dan suasana lebaran. Hilirisasi pertanian perlu terus didengungkan untuk dimasifkan, dimotivasi, dan mengedukasi para petani bekerjasama dengan mitra kita, yang salah satunya ialah P4S Gading.

Setelah beberapa sambutan, Kristianingsih bersama Tim P4S Gading menyampaikan materi dan praktik pembuatan egg roll. Dimana selama pembuatan jajanan ini juga menggunakan pangan lokal seperti pisang, tepung mocaf, labu kuning atau waluh, dan buah naga merah.

Dipilihnya egg roll ini karena rasanya gurih, renyah, manis dan mudah dibuat, dari bahan lokal dan mudah didapat, serta memberikan nilai tambah bagi keluarga tani maupun masyarakat umum lainnya.

“Untuk hilirisasi bahan pangan lokal menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan. Terbukti di bulan Ramadhan dari tahun ke tahun permintaan Egg Roll meningkat, sehingga semangat sekali untuk membuat egg Roll tersebut,” kata Kristianingsih, sembari menjawab beberapa pertanyaan dari audience.

Sebagai penutup, Kepala BBPP Ketindan, Nurul Qomariyah, mengatakan rasa terima kasihnya kepada semua pihak dan tentunya para peserta BOC yang mengikuti dari zoom meeting mencapai 1000 orang ditambah dengan ratusan penonton dari youtube streaming BBPP Ketindan.

“BOC volume 256 ini merupakan program virtual utama dari BPPSDMP yang mempunyai tujuan mengoptimalkan partisipasi aktif insan pertanian ke dalam sektor pertanian, sehingga pertanian indonesia semakin tangguh. Seperti yang disampaikan Kepala Badan PPSDMP dalam arahannya bahwa pentingnya hilirisasi saat ini sehingga produk pertanian bisa bernilai ekonomi tinggi”.

Ia juga menambahkan bahwa P4S telah memanfaatkan potensi lokal Bojonegoro, dan mampu memperoleh hasil pertanian untuk meningkatkan ekonomi dan mensejahterakan keluarganya.

P4S Gading dengan cerdas memberikan materi kepada kita bagaimana membuat egg roll dan menjadikan prospek bisnis yang menjanjikan. Setelah mengikuti ini diharapkan semua peserta dapat mengimplementasikan ilmu yang di dapatkan di wilayah masing masing,” pungkas Nurul.

KEYWORD :

Pangan Lokal Egg Roll Ramadan BPPSDMP Dedi Nursyamsi P4S Kementan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :