Sabtu, 27/04/2024 14:13 WIB

Survei Lembaga Internasional Sebut Prabowo-Gibran Selangkah Lagi Menuju Istana

Di tengah Pilpres tinggal hitungan minggu, dinamika pemilih mengalami pergeseran dan berdampak pada peta kompetisi elektoral yang signifikan.

Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Harian Disway)

Jakarta, Jurnas.com - Lembaga riset internasional Ipsos Public Affair merilis survei tatap muka untuk memotret perkembangan dan dinamika elektoral menjelang Pilpres. Hasilnya, Capres-Cawapres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka semakin dekat meraih kemenangan, dengan elektabilitas 48,05 persen.

Survei digelar pada 27 Desember 2023-5 Januari 2024, dengan 2.000 responden yang tersebar di 34 Provinsi di Indonesia. Pola pengambilan data dengan multistage randomsampling, metode wawancara tatap muka menggunakan aplikasi Ipsos Ifield Computer-Assisted Personal Interviews (CAPI). Margin of error survei plus minus 2,19 persen, dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

“Di tengah Pilpres tinggal hitungan minggu, dinamika pemilih mengalami pergeseran dan berdampak pada peta kompetisi elektoral yang signifikan,” ujar pengamat politik dan peneliti senior Ipsos Public Affairs Arif Nurul Imam kepada wartawan, Rabu (10/1).

Di Pilpres kali ini, kata Arif, efek Presiden Jokowi semakin nyata karena terbukti elektabilitas Prabowo-Gibran makin meningkat. Terutama pemilih Jokowi-Ma’ruf 2019 makin besar mendukung pasangan Capres-Cawapres dari Koalisi Indonesia Maju tersebut.

Prabowo-Gibran juga mendapatkan soliditas dukungan yang kuat. Hanya sebesar 13 persen yang masih bisa berubah. Sementara, di Capres-Cawapres nomor urut 1, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar terdapat 15 persen pendukungnya yang masih bisa bergeser. Lalu, pemilih Capres-Cawapres nomor urut 1, Ganjar Pranowo-Mahfud MD terdapat sebanyak 20 persen yang masih bisa bergeser.

“Dibandingkan data survei akhir November, Prabowo-Gibran kembali mengalami kenaikan dari 42,66 persen ke 48,05 persen. Sementara Anies-Muhaimin cenderung stagnan dari 22,13 persen ke 21,80 persen, dan Ganjar-Mahfud dari 22,95 turun 18,35 persen. Yang belum menentukan pilihan menurun tipis dari 12,26 turun ke 11,80,” ujarnya.

Jika kita mengaitkan kenaikan kepuasan publik terhadap kinerja pemerintah Jokowi-Ma’ruf saat ini, lanjut Arif, dari 65 persen di November menjadi 74 persen di bulan Desember. Hal ini bisa dibaca bahwa siapa pun Capres-Cawapres yang dianggap melanjutkan program-program kerja pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, besar kemungkinan akan mendapatkan Jokowi effect dalam hal elektabilitas.

Deputy Director Ipsos Public Affairs Sukma Widyanti menyampaikan, elektabilitas parpol menunjukkan data yang mengejutkan. Kini, Partai Gerindra menempati posisi teratas menggeser PDI Perjuangan.

“Secara berturut-turut, partai politik yang berpotensi masuk parlemen adalah Partai Gerindra yang mencapai elektabilitas hingga 27 persen, disusul PDI Perjuangan sebesar 21 persen, Golkar 8 persen, PKB 7 persen, PKS 7 persen, Nasdem 6 persen, PAN 4 persen, Demokrat 3 persen. Posisi PPP dan PSI masih belum aman karena kini turun dibanding survei sebelumnya,” ujar Sukma.

Survei ini juga menunjukkan bahwa pada basis-basis PDI Perjuangan, khususnya Jawa Tengah yang disebut sebagai kandang banteng, menunjukkan suara Ganjar semakin tergerus,” imbuhnya.

Ipsos selain menjadi anggota Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi), juga merupakan anggota Association for Global Research Agency Worldwide (ESOMAR) yakni asosiasi riset internasional yang melakukan audit secara periodik terhadap para anggotanya.

Ipsos merupakan lembaga riset internasional yang sangat berpengalaman di dunia global. Lembaga yang berkantor pusat di Perancis ini beroperasi di 90 negara, selain dikenal melakukan riset pasar, juga melakukan riset sosial politik, termasuk di Indonesia.

 

KEYWORD :

Survei Ipsos Public Affair lembaga internasional Prabowo-Gibran istana Pilpres 2024




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :