Selasa, 21/05/2024 20:37 WIB

Hensat: Gibran Bukan Anak Muda Berprestasi, Dia Anak Presiden

Penguasa secara telanjang merevisi aturan main agar kekuasaannya langgeng.

Analis Komunikasi Politik dan Founder Lembaga Survei Kedai Kopi, Hendri Satrio.

JAKARTA, Jurnas.com - Analis komunikasi politik dan Founder  Lembaga Survei Kedai Kopi Hendri Satrio menyebut majunya anak presiden menjadi cawapres dalam Pemilu 2024 merupakan fenomena Nepo Baby.

Dalam Nepo baby, anak-anak muda yang memiliki privilege seperti menjadi anak presiden mendapatkan akses tak terbatas tanpa melalui sebuah proses.

Kondisi ini, selain menurunkan semangat anak muda lainnya yang bukan anak presiden. Serta turut menutup peluang anak muda yang berprestasi dan memiliki nilai juang proses dalam mencapai satu posisi.

Menurut Hensat, demikian Hendri Satrio biasa disapa, Gibran Rakabuming bukanlah representasi anak muda, “ia anak presiden, bukan anak muda berprestasi,” ujarnya, Senin (13/11/2023).

Menurutnya meski era Orde Baru demokrasi ditindas, namun tidak pernah dan tidak ada satu pun aturan yang dilanggar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sedangkan saat ini, penguasa secara telanjang merevisi aturan main agar kekuasaannya langgeng.

“Sejarah telah mengajarkan kita bahwa KKN merusak kehidupan bernegara. Bayangkan, jika saat ini aturan saja berani diubah demi kepentingan keluarga agar berkuasa kembali, apakah ada jaminan tidak akan ada aturan lainnya yang akan diubah demi kepentingan tersebut?” katanya.

Hensat mengatakan hakikat perjuangan reformasi adalah membatasi kekuasaan dan ini bertentangan situasi sekarang dimana penguasa ingin melanggengkan kekuasaan dengan mengubah aturan main.

Untuk melawan itu semua dan menentang kecurangan dalam pemilu, suara masyarakatlah yang menjadi penentu. “Jangan golput. Penuhi TPS dan jadilah saksi pemungutan dan penghitungan suara. Ini akan efektif mencegah penguasa yang ingin terus berkuasa, kalah dalam pemilu,” ujarnya.

Ia menyarankan agar saat kampanye digunakan satu simbol warna yang menjadi bentuk penolakan kecurangan dalam pemilu 2024. “Seperti simbol warna, misalnya putih. Dan pita putih diikatkan dilengan,” ujarnya.

Ia menambahkan, “dalam gerakan massa menolak kecurangan pemilu, paslon capres dan cawapres yang bisa dirugikan harus melibatkan penguasa negeri ini yaitu mengajak rakyat untuk lantang bersuara tolak kecurangan pemilu 2024,” tutupnya.

KEYWORD :

Gibran Nepotisme Nepo Baby




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :