Kamis, 02/05/2024 14:36 WIB

Twitter Gugat Pemerintah Amerika Serikat

Selama ini akun @ALT_USCIS kerap mengkritik kebijakan imigrasi yang dibuat Presiden AS Donald Trump. 

Akun Anti Trump

Tak mau ditekan Presiden Donald Trump, Twitter menggugat pemerintah Amerika Serikat setelah meminta perusahaan berlambang burung biru itu mengungkap identitas pemilik akun anti-Trump.

Selama ini akun @ALT_USCIS kerap mengkritik kebijakan imigrasi yang dibuat Presiden AS Donald Trump. Sejauh ini pemilik akun tersebut belum diketahui, namun akun itu mengklaim bahwa pengelolanya adalah sejumlah karyawan Dinas Imigrasi dan Kewarganegaraan AS.

Setelah pemerintah AS meminta Twitter mengungkap identitas individu di balik akun tersebut, Twitter meminta pengadilan untuk menggagalkan permintaan itu dengan alasan kebebasan berpendapat harus dilindungi. Gugatan itu diajukan di San Francisco, tempat perusahaan media sosial itu bermarkas.

"Hak kebebasan berpendapat dimiliki pengguna Twitter dan Twitter itu sendiri sebagaimana diatur Amandemen Pertama Konstitusi AS, termasuk hak menyebarkan pesan politik tanpa nama," sebut Twitter.

Pemerintah AS, tambahnya, tidak boleh memaksa Twitter membuka informasi terkait identitas para pengguna ini tanpa menunjukkan terlebih dulu bahwa ada pelanggaran pidana atau perdata yang telah dilakukan.

Berdasarkan dokumen pengadilan, pemerintah berupaya mendapatkan informasi rinci tentang individu di balik akun @ALT_USCIS. Informasi itu mencakup nomor telepon, alamat email, dan alamat protokol internet.

Twitter diharuskan menyerahkan informasi itu paling lambat pada 13 Maret 2017, meski Twitter baru mendapat permintaan pada 14 Maret 2017.

 Gugatan Twitter ini mendapat dukungan lembaga pembela hak-hak sipil AS (ACLU). 

"Kami senang melihat Twitter membela hak-hak penggunanya dan ACLU akan segera mengajukan dokumen di pengadilan atas nama pengguna tersebut," papar ACLU dalam pernyataan tertulis.

Untuk mengungkap identitas seseorang di dunia maya, tambah ACLU, pemerintah AS harus punya pembenaran kuat.

"Namun dalam hal ini pemerintah tidak memberi alasan apapun, sehingga muncul kekhawatiran bahwa pemerintah sebenarnya mencoba membungkam suara pembangkang," sebut ACLU seperti dilansir BBC.

 

KEYWORD :

Twitter Anti Donald Trump AS




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :