Selasa, 21/05/2024 16:39 WIB

Tani On Stage di Makassar, Mentan Syahrul Dorong Pertanian Berkelanjutan

Hilirisasi pertanian serta penerapan konsep food lost and waste sebagai upaya bersama dalam mengurangi pembuangan makanan.

Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo saat menghadiri penutupan Pelatihan Teknis Penguatan Kelembagaan Petani bagi Petani Milenial Jawa Tengah, di Pusat Pelatihan Manajemen dan Kepemimpinan Pertanian (PPMKP), Ciawi, Bogor, Jumat (17/2).

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo membeberkan empat poin penting dalam membangun pertanian berkelanjutan pada TalkShow Tani On Stage di kawasan Anjungan Pantai Losari, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. 

Pertama, kata Mentan Syahrul, hilirisasi pertanian serta penerapan konsep food lost and waste sebagai upaya bersama dalam mengurangi pembuangan makanan.

"Yang harus dijaga betul adalah food lost anda waste, di mana semua orang harus tahu bahwa membuang-buang makanan atau menyimpan makanan yang tercecer dalam jumlah banyak itu harus kita hentikan," ujar SYL, sapaan Mentan Syahrul, Makassar, Minggu (3/9)

Menurut Mentan, satu butir nasi yang terbuang jika dikalikan 280 juta penduduk Indonesia hasilnya mencapai dua miliar butir nasi. Oleh karena itu, lanjut dia, penduduk Indonesia harus membiasakan diri makan secukupnya alias tidak membuang-buang banyak makanan.

"Makanan itu rahmat Allah yang tidak boleh dibuang-buang. Artinya jangan menyisakan makanan terlalu banyak karena jika diakumulasikan angkanya sangat besar," kata dia

Berikutnya, kata SYL, Tani On Stage adalah upaya pemerintah dalam mendorong pelaku usaha untuk menguatkan hilirisasi pertanian. Termasuk menjadikan bahan pangan sebagai produk herbal. Menurutnya, pertanian adalah sektor strategis yang selama empat tahun terakhir mampu memperkokoh perekonomian nasional.

"Kegiatan ini juga sekaligus rasa terima kasih Bapak Presiden kepada seluruh PPL, gubernur, bupati termasuk para rektor karena telah mengenergi pertanian sehingga selama lebih dari 3 tahun ini menjadi bantalan ekonomi. Dan saat ini mari bersama-sama kita hadapi krisis kekeringan El Nino yang akan berpengaruh terhadap sektor pertanian," tutur dia

SYL menambahkan, selama ini sektor pertanian bukan hanya bicara makanan, melainkan juga menjadi peluang bagi terbukanya lapangan kerja hingga berjuta-juta. "Saya selalu katakan bahwa pertanian itu bukan hanya makanan saja, tapi juga lapangan kerja yang paling besar dan memutar ekonomi yang sangat baik," katanya.

Direktur Jenderal Perkebunan Kementan, Andi Nur Alamsyah mengatakan,m dukungan masyarakat sangat penting sebagai wujud komitmen bersama agar pertanian memiliki perkembangan yang sangat cepat terutama dalam menyediakan lapangan kerja dan memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri.

"Dukungan masyarakat sangat berarti bagi kami sebagai wujud komitmen dalam membangun pertanian. Tani On Stage ini adalah kegiatan rutin sebagai pemicu dan testimoni keberhasilan agar terus mengembangkan sektor pertanian," kata dia.

Wakil Walikota Makassar, Fatmawati Rusdi menyampaikan terimakasih atas dukungan dan bantuan jajaran Kementan terhadap pembangunan pertanian di wilayahnya selama ini. Bagi Fatmawati, bantuan pemerintah mampu menumbuhkan roda ekonomi seperti lorong wisata yang kini ditanami banyak tanaman.

"Alhamdulillah kami juga mendapat bantuan benih cabai 1 juta untuk didistribusikan ke masyarakat. Sebelumnya kementan juga berkontribusi besar terhadap lorong wisata yang kini menjadi icon di kota kami," katanya.

Wakil Ketua DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif mengapresiasi penyelenggaraan Tani On Stage di wilayah pantai Losari. Baginya kegiatan ini menunjukkan bahwa pertanian tetap menjadi kekuatan bangsa di tengah badai krisis dunia yang terus menerpa.

"Kita patut berbangga karena selama pak menteri berkarir selalu menempatkan pertanian sebagai sektor strategis. Pak Menteri telah memberi perubahan besar baik untuk Sulsel maupun nasional," jelas dia.

KEYWORD :

Pertanian Berkelanjutan Syahrul Yasin Limpo Kementerian Pertanian




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :