Selasa, 14/05/2024 03:09 WIB

Tanggapi Pidato Presiden, Sekjen PKS: Bonus Demografi Harus Dimanfaatkan Optimal

Saya sepakat dengan pembacaan potensi tersebut, dan kita tidak boleh tinggal diam. Apalagi Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, memiliki potensi besar untuk mencapai Indonesia Emas 2045 dan menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia.

Sekjen DPP PKS, Aboebakar Al Habsyi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (16/8). (Foto: Dok. Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Anggota Komisi III DPR RI dari Fraksi PKS, Aboebakar Alhabsy menanggapi pidato Kenegaraan Presiden Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR bersama DPR dan DPD di Ruang Rapat Paripurna, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8). Habib Aboe sepakat dengan pernyataan Presiden Jokowi soal adanya bonus demografi yang akan dimiliki oleh Indonesia.

"Saya sepakat dengan pembacaan potensi tersebut, dan kita tidak boleh tinggal diam. Apalagi Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, memiliki potensi besar untuk mencapai Indonesia Emas 2045 dan menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia," ungkap Sekjen DPP PKS ini.

Oleh karenanya, imbuh Habib Aboe, berharap para menteri bisa menerjemahkan arahan Presiden. Yaitu berupaya untuk mewujudkan potensi ini, adanya bonus demografi ini harus dimanfaatkan dengan baik.

"Dan hal ini tidak bisa sebatas diterjemahkan melalui konsep diatas meja, namun diperlukan strategi konkret yang dapat diimplementasikan dengan baik," terangnya.

Diamenyebutkan, hal yang dapat dilakukan oleh Pemerintah adalah dengan meningkatkan investasi dalam sektor pendidikan.

"Dengan memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, Indonesia dapat menghasilkan tenaga kerja yang kompeten dan inovatif. Dengan demikian, kita akan menikmati bonus demografi, karena kita memiliki SDM yang unggul," tegas Anggota DPR RI dari Dapil Kalimantan Selatan ini.

Oleh karenanya, imbuhnya, Pemerintah perlu meningkatkan anggaran pendidikan dan memperbaiki kualitas pendidikan di semua tingkatan, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi.

"Selain itu, penting juga untuk memperkuat kerjasama antara perguruan tinggi dan industri, sehingga lulusan dapat memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja," terangnya.

Hal itu, jelas Habib Aboe, hanya salah satu sektor saja, pada sisi lain Pemerintah dapat mendorong pengembangan industri dalam negeri yang berbasis teknologi dan inovasi.

"Bonus demografi harus juga diiringi dengan adanya kepastian hukum, mempercepat proses perizinan, dan mengurangi birokrasi yang berbelit-belit," terang Habib Aboe.

Jadi, lanjutnya, bonus demografi tidak bisa dinikmati dengan berpangku tangan. Namun harus diimbangi dengan penyiapan SDM produktif.

"Pemerintah perlu fokus pada pengembangan keterampilan dan pelatihan bagi tenaga kerja. Program pelatihan dan pengembangan keterampilan yang terarah akan membantu meningkatkan produktivitas tenaga kerja dan mengurangi kesenjangan keterampilan. Pemerintah perlu bekerja sama dengan sektor swasta dan lembaga pendidikan untuk menyediakan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja," tutup Habib Aboe.

 

KEYWORD :

Warta DPR Komisi III Sekjen PKS Aboebakar Al Habsyi bonus demografi pidato presiden




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :