Kamis, 02/05/2024 14:00 WIB

PM India Bantah Ada Diskriminasi Agama, Fakta atau Ngibul?

PM India Bantah Ada Diskriminasi Agama, Fakta atau Ngibul?

Perdana Menteri India, Narendra Modi, dan Presiden AS Joe Biden (Foto: Reuters)

Washington, Jurnas.com - Perdana Menteri India, Narendra Modi menyangkal ada praktik diskriminasi pemeluk agama minoritas di negaranya. Bantahan ini disampaikan dalam konferensi pers bersama Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, di Gedung Putih.

"Konstitusi kami dan pemerintah kami, dan kami telah membuktikan bahwa demokrasi dapat memberikan," kata Modi dikutip dari Reuters pada Jumat (23/6).

"Ketika saya mengatakan memberikan kasta, kepercayaan, agama, jenis kelamin, tidak ada ruang untuk diskriminasi (dalam pemerintahan saya)," imbuh dia.

Berbeda dengan klaim Modi, laporan Hak Asasi Manusia dan Kebebasan Beragama Departemen Luar Negeri AS, terjadi diskriminasi terhadap pemeluk Islam, Hindu Dalit, Kristen, dan agama minoritas lainnya di India. Ada pula kekerasan terhadap jurnalis.

Laporan ini menjadi acuan lusinan pengunjuk rasa yang berkumpul di depan Gedung Putih pada Kamis (Jumat waktu setempat), supaya Biden mengangkat masalah ini saat bertemu Modi yang berasal dari Partai Bharatiya Janaya.

"Modi harus berpikir mengapa itu adalah pertanyaan pertama yang diajukan kepadanya dalam konferensi pers. Sudah jelas bagi semua orang bahwa ada pelanggaran hak asasi manusia di India," ujar salah seorang pengunjuk rasa, Ajit Sahi dari Dewan Muslim Amerika India.

"Komentar Modi (bahwa tidak ada diskriminasi agama oleh pemerintahnya) adalah kebohongan total. India telah menjadi lubang hitam bagi minoritas agama," ujar pendiri Hindutva Watch, Raqib Hameed Naik.

Diketahui, pertemuan Biden dan Modi di AS dalam rangka mengurangi hegemoni China dan ketergantungan India terhadap Negeri Tirai Bambu. Salah satu hasil pertemuan itu ialah kesepakatan pembangunan pabrik semikonduktor AS di India.

KEYWORD :

Diskriminasi Agama India Narendra Modi Joe Biden




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :