Kamis, 02/05/2024 10:16 WIB

China Layangkan Protes Resmi atas Ucapan Presiden AS Bahwa Presiden China Xi Jinping

China sangat marah setelah Biden menyebut Xi sebagai diktator pada acara penggalangan dana di California, AS, Selasa (20/6).

China memandang Taiwan sebagai wilayahnya sendiri yang akan direbut suatu hari nanti, dengan paksa jika perlu (File: Tyrone Siu/Reuters)

JAKARTA, Jurnas.com - Duta Besar China untuk Washington memprotes pernyataan Presiden Joe Biden tentang pemimpin China, Xi Jinping. Keduataan mengatakan Amerika Serikat (AS) harus segera bertindak untuk membatalkan dampak negatif atau menanggung semua konsekuensinya.

China sangat marah setelah Biden menyebut Xi sebagai diktator pada acara penggalangan dana di California, AS, Selasa (20/6), sehari setelah Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken menyelesaikan kunjungan ke Beijing yang bertujuan untuk menstabilkan hubungan antara negara adidaya.

Sebuah pernyataan dari kedutaan China pada Kamis pagi mengatakan duta besar China, Xie Feng, membuat pernyataan serius dan protes keras" kepada pejabat senior di Gedung Putih dan Departemen Luar Negeri AS pada Rabu (21/6).

"Pemerintah dan rakyat China tidak menerima provokasi politik apa pun terhadap pemimpin tertinggi China, dan akan menanggapi dengan tegas," kata pernyataan itu.

"Kami mendesak pihak AS untuk segera mengambil tindakan sungguh-sungguh untuk membatalkan dampak negatif dan menghormati komitmennya sendiri. Jika tidak, AS harus menanggung semua konsekuensinya."

Pada Rabu (21/6), Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning menyebut pernyataan itu sangat tidak masuk akal dan tidak bertanggung jawab. Dia mengatakan mereka secara serius melanggar fakta, protokol diplomatik dan martabat politik China dan merupakan provokasi politik terbuka.

Wakil Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel mengatakan pada Rabu bahwa Washington terus mengharapkan keterlibatan diplomatik dengan China pada waktunya, ketika waktunya tepat dan bahwa Biden percaya diplomasi adalah jalan ke depan.

"Itu tidak berarti, dari tentu saja, kami tidak akan blak-blakan tentang perbedaan kami," kata dia.

Pernyataan kedutaan Negeri Tirai Bambu mengatakan pernyataan Biden bertentangan dengan komitmen yang dibuat oleh pihak Paman Sam, dan merusak rasa saling percaya.

"Presiden Biden mengatakan secara eksplisit sebelumnya bahwa Amerika Serikat menghormati sistem China, tidak berusaha mengubahnya dan tidak memiliki niat untuk Perang Dingin baru. Tetapi dengan pernyataan tidak bertanggung jawab terbaru tentang sistem politik China dan pemimpin tertinggi, orang tidak bisa tidak mempertanyakan ketulusan pihak AS," katanya.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Perang Dingin China AS Joe Biden Amerika Serikat Xi Jinping Xi Jinping Diktator




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :