Sabtu, 27/04/2024 14:09 WIB

OCBC NISP Luncurkan Nyala Bisnis untuk Dukung UMKM Naik Level

OCBC NISP akan terus bersinergi dukung pemberdayaan UMKM demi meningkatkan inklusi keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia

Gedung OCBC NISP (Investing)

Jakarta, Jurnas.com - Bank OCBC NISP luncurkan program Nyala Bisnis untuk mendukung para pelaku UMKM di Indonesia. Program itu merupakan solusi bisnis untuk membantu pengusaha Indonesia berani naik level dengan solusi Business Banking serta dukungan berupa kegiatan edukasi dan komunitas pengusaha untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman melalui Business Fitness Solution.

Head of Retail Loan Business Bank OCBC NISP Heriwan Gazali menjelaskan melalui Nyala Bisnis pihaknya akan terus bersinergi dalam mendukung pemberdayaan UMKM demi meningkatkan inklusi keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

"Nyala Bisnis juga merupakan salah satu inisiatif bank dalam mendukung beragam program pemerintah dalam rangka meningkatkan potensi UMKM di Indonesia," ujar Heriawan, Rabu (31/5/2023).

Berdasarkan data ASEAN Investment Report 2022 yang diterbitkan oleh United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD), jumlah UMKM di Indonesia mencapai angka 65,46 juta, dan berkontribusi sebesar 60,3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) serta mampu menyerap 97 persen tenaga kerja di Indonesia.

Namun, saat ini pelaku UMKM masih menghadapi berbagai tantangan dalam pengelolaan, perencanaan, dan pendanaan bisnis mereka.

Data OCBC NISP Business Fitness Index 2023, riset yang dilakukan untuk mengukur kesehatan finansial dari suatu usaha menunjukkan bahwa nilai rata-rata skor dari seluruh skala usaha adalah 43,84, yang masih jauh dari skor ideal yaitu 75. Artinya, mayoritas UMKM Indonesia memiliki kesehatan finansial yang perlu ditingkatkan.

"Tapi kita harus optimistis dan percaya bahwa hal itu bisa ditingkatkan untuk mencapai skor ideal. Bank OCBC NISP percaya bahwa peningkatan inklusi yang diiringi dengan pembekalan bisnis yang mumpuni, UMKM Indonesia akan berani naik level dengan terus adaptif, inovatif dan berdaya saing tinggi," kata dia.

Dari sisi pengelolaan bisnis, OCBC NISP Business Fitness Index 2023 menyebutkan 44 persen UMKM di Indonesia masih mencampurkan keuangan pribadi dan bisnis mereka. Padahal, kedua hal itu harusnya dipisahkan demi memudahkan mereka menjaga kondisi keuangan bisnis yang lebih sehat.

Selanjutnya, 75 persen UMKM di Indonesia mengaku sudah melakukan pencatatan keuangan; namun 80 persen dari mereka masih melakukan pencatatan keuangan secara manual di zaman yang serba digital ini. Bahkan, hanya 34 persen UMKM yang memanfaatkan produk digital untuk berbisnis dan operasional mereka.

“Agar UMKM berani naik level, pebisnis dapat merevolusi cara pandang ketika mereka memulai bisnis, serta melakukan transformasi operasional finansial untuk menumbuhkan usaha. Sehingga tidak hanya sekadar modal niat dan mengejar keuntungan dengan instan, melainkan juga fokus pada pertumbuhan bisnis yang lebih berkelanjutan sejak dini,” ucap Heriwan.

KEYWORD :

Nyala Bisnis OCBC NISP UMKM




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :