Senin, 06/05/2024 06:07 WIB

Kandidat Presiden AS Kutuk Serangan Drone ke Kremlin

Washington perlu menghentikan eskalasi konflik Ukraina yang gila.

Serangan drone ke Kremlin Rusia (Via REUTERS/OSTOROZHNO NOVOSTI)

JAKARTA, Jurnas.com - Robert F. Kennedy Jr. atau dikenal dengan sebutan RFK Jr. mengecam serangan pesawat tak berawak yang menargetkan Kremlin, yang dituduhkan Moskow pada Washington.

Politisi Amerika Serikat (AS) dari partai Demokrat, yang menantang Presiden Joe Biden untuk pencalonan presiden juga mengingatkan orang Amerika bagaimana pamannya membantu mencegah perang nuklir dengan Uni Soviet.

"Bayangkan bagaimana kita akan menanggapi jika pasukan yang didukung Rusia melancarkan serangan pesawat tak berawak ke Capitol. Kita harus menghentikan upaya gila untuk meningkatkan perang ini," cuit Kennedy.

"Setelah berhasil meredakan Krisis Rudal Kuba, Presiden John Kennedy memperingatkan agar tidak lagi memaksa Rusia untuk memilih antara penghinaan nasional dan perang nuklir. Kita harus memperhatikan nasihatnya," tambahnya.

Kebuntuan tahun 1962 hampir mengakibatkan perang tembak antara AS dan Uni Soviet, yang melibatkan senjata atom. Itu diselesaikan ketika Kennedy dan pemimpin Soviet Nikita Khrushchev setuju untuk penarikan rudal nuklir Soviet dari Kuba dan rudal AS dari Türkiye.

RFK Jr. mengumumkan pencalonannya sebagai presiden bulan lalu, agak memanfaatkan nama keluarganya sebagai keponakan Presiden Kennedy dan putra saudara laki-lakinya Robert

Dia menguraikan posisinya tentang hubungan AS-Rusia dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Rabu, dengan alasan bahwa Washington telah berulang kali berbohong kepada Moskow dan menginjak-injak "garis merah" -nya.

Kennedy juga menuduh pendirian AS mengorbankan ratusan ribu nyawa Ukraina dalam perang proksi melawan Rusia, sambil mengutuk invasi Rusia dan mencatat bahwa putranya sendiri telah secara sukarela berjuang untuk Kiev.

"Washington membutuhkan seorang pemimpin yang dapat berpikir seperti JFK selama Krisis Rudal Kuba dan “menempatkan diri Anda pada posisi orang lain," katanya.

Dua drone dilumpuhkan oleh pertahanan udara Rusia saat mencoba menyerang kediaman presiden Rusia pada Rabu pagi. Presiden Vladimir Putin berada di tempat lain dan tidak ada yang terluka dalam insiden tersebut. Kiev secara resmi membantah bertanggung jawab.

Kremlin menggambarkan insiden itu sebagai percobaan pembunuhan dan mengatakan Rusia berhak membalas dendam terhadap para pelaku pada waktu dan cara yang dipilihnya.

Pada Kamis (4/5), juru bicara kepresidenan Dmitry Peskov menolak penolakan Kiev sebagai menggelikan tetapi mengatakan pelaku sebenarnya ada di luar negeri.

"Kami tahu betul bahwa keputusan untuk melakukan aksi teroris semacam itu tidak dibuat di Kiev, tetapi di Washington," kata Peskov kepada wartawan.

Sumber: RT

KEYWORD :

Robert F. Kennedy Jr. Serangan Drone Amerika Serikat Perang Rusia Ukraina




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :