Kamis, 02/05/2024 17:02 WIB

Ketika SBY dan Soeharto Beda Nyali

Pasca kediamannya digeruduk ratusan mahasiswa, Presiden keenam SBY berkicau seolah keamanannya sedang terancam.

Presiden ke-enam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

Jakarta - Pasca kediamannya digeruduk ratusan mahasiswa, Presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berkicau seolah keamanannya sedang terancam. Sebab, aksi demo tersebut tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.

Menanggapi hal itu, Politikus PDI Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu mengatakan, aksi demo diberbagai tempat sebagai hal yang biasa di negara demokrasi. Ketika pemerintahan Orde Baru dan setelah lengser, Masinton mengaku kerap menggelar aksi demo ke rumah Soeharto, di Cendana.

"Demo ke kantor atau ke rumah itu hal yang biasa saja. Dulu saya dan teman-teman juga demo ke rumah Pak Soeharto, setelah lengser juga demo di Cendana," kata Masinton, kepada Jurnas.com, Selasa (7/2).

Namun, kata Masinton, saat itu Soeharto menanggapi sebagai hal yang biasa dengan adanya aksi demo tersebut. Menurutnya, sikap Soeharto tersebut berbeda dengan SBY yang terlalu reaktif menanggapi demo mahasiswa saat ini.

Masinton menegaskan, demo mahasiswa sebagai kaum terdidik itu biasa saja dan tidak perlu ditakuti. "Bahkan isunya seret dan adili Soeharto, tapi Pak Soeharto biasa saja tidak merasa terancam, karena percaya ada keamanan dari kepolisian," tegas mantan aktivis itu.

Untuk itu, Anggota Komisi III DPR itu meminta agar Ketua Umum Partai Demokrat itu tidak perlu mendramatisir, seolah-olah merasa didzalimi dengan adanya aksi unjuk rasa tersebut.

"Baru ratusan orang sudah paranoid, tidak usah terlalu di dramatisir. Di dramatisir itu kan kesannya dirinya didzalimi," tegasnya.

Sebelumnya, SBY merasa dilecehkan dan haknya sebagai warga negara untuk memperoleh keadilan dan keamanan diganggu.

SBY meminta ketegasan kepada Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian terkait hak setiap warga negara untuk memperoleh perlindungan dan keadilan hukum.

"Saya bertanya kpd Bapak Presiden & Kapolri, apakah saya tidak memiliki hak utk tinggal di negeri sendiri,dgn hak asasi yg saya miliki? *SBY*," tulis SBY dalam akun twitternya di @SBYudhoyono, Senin (6/2).

Kicauan SBY itu menanggapi aksi ratusan massa yang menggeruduk kediamannya di Jalan Mega Kuningan Timur VII, Jakarta Selatan. "Saudara-saudaraku yg mencintai hukum & keadilan, saat ini rumah saya di Kuningan "digrudug" ratusan orang. Mereka berteriak-teriak. *SBY*," kicau SBY.

Semestinya, kata SBY, aparat kepolisian mengantisipasi aksi demo ratusan mahasiswa tersebut. Sebab, Undang-Undang melarang menggelar unjuk rasa di rumah pribadi.

"Kecuali negara sudah berubah, Undang-Undang tak bolehkan unjuk rasa di rumah pribadi. Polisi juga tidak memberitahu saya. *SBY*," tegasnya.

KEYWORD :

Rumah SBY Digeruduk Demo Mahasiswa SBY Paranoid




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :