Herwin Wijaya | Minggu, 29/01/2017 20:18 WIB
Jakarta - Tidak menonton sepakbola serasa menderita, itulah yang ditegaskan mantan andalan Barcelona, Ronaldinho. Makanya, saking tak tahannya, dia menegaskan tak mungkin menjadi pelatih sepakbola.
Alasan
Ronaldinho, dirinya tidak tahan menyaksikan satu pertandingan penuh karena sarafnya akan menegang. "Saya tak bisa menyaksikan 90 menit karena saya akan menderita," kata
Ronaldinho kepada Goal.
"Saya hanya suka menyaksikan momen-momen terbaik dan juga gol-gol. Karena itulah saya takkan pernah menjadi pelatih sepak bola," ujar
Ronaldinho.
Kini usianya 36 tahun dia terbang ke Prancis untuk menyaksikan laga mantan kesebelasannya, Paris Saint Germain (PSG) melawan AS Monaco untuk Liga Prancis. Kedua tim ini pasti seru, karena berada di klasemen atas yang dipisahkan tiga poin.
Pada laga itu, dirinya memberi dukungan pada PSG yang punya catatan khusus karir sepakbolanya. Di PSG, semua orang menghormati dan memberikan banyak pelukan. "Ini klub yang saya sangat cintai. Saya tak tahu alasan orang-orang sangat senang dengan saya di sini -- ketika saya mengingatnya kembali, saya tak bisa berkata-kata," ujarnya.
Sejak tahun 2001,
Ronaldinho bermain dua musim bersama PSG. Penampilannya, membuatnya dilirik Barcelona dan perjalanan menjadi salah satu pemain terbaik dalam dua dekade terakhir pun dimulai.
"Saya adalah putra PSG. Ketika saya datang ke sini, gerbang-gerbang klub Eropa terbuka untuk saya. Masa-masa saya di sini sangat special. Pertandingan melawan Marseille dan Bordeaux, g adalah momen yang tak bisa saya lupakan," ujar
Ronaldinho
KEYWORD :
Ronaldinho