Selasa, 07/05/2024 02:15 WIB

Jerman Sebut Iran Eksekusi Mati Pedemo untuk Menakuti Warganya

Jerman Sebut Iran Eksekusi Mati Pedemo untuk Menakuti Warganya.

Bendera Iran melambai di depan markas Badan Energi Atom Internasional (IAEA) di Wina, Austria pada 23 Mei 2021. (Foto: Reuters/Leonhard Foeger)

JAKARTA, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock mengatakan eksekusi yang dilakukan oleh Iran adalah upaya untuk menakut-nakuti pengunjuk rasa, setelah Teheran secara terbuka menggantung tahanan kedua.

"Eksekusi ini adalah upaya terang-terangan mengintimidasi orang, bukan karena melakukan kejahatan tetapi hanya untuk mengeluarkan pendapat mereka ke jalan, hanya karena ingin hidup dalam kebebasan," kata Baerbock, menjelang pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa di Brussel.

Para menteri diharapkan untuk menjatuhkan sanksi baru terhadap Iran atas tindakan keras terhadap para pengunjuk rasa dan pasokan drone ke Rusia yang digunakan dalam perang di Ukraina.

"Dengan paket sanksi ini, kami secara khusus menargetkan mereka yang bertanggung jawab atas eksekusi ini, yang bertanggung jawab atas kekerasan terhadap orang yang tidak bersalah ini," kata Baerbock.

"Ini khususnya Pengawal Revolusi, tetapi ini juga mereka yang mencoba untuk mengintimidasi atau lebih jauh menghukum orang dengan video yang dibuat secara paksa," sambung dia.

Sementara itu, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell mengatakan Uni Eropa akan menyetujui paket sanksi yang sangat keras terhadap Teheran.

Dia mengatakan Uni Eropa akan "mengambil tindakan apa pun yang kami bisa untuk mendukung wanita muda untuk mendukung para demonstran yang damai dan tentu saja menolak hukuman mati."

Pekan lalu, Diplomat Eropa mengatakan bahwa sanksi baru akan melihat 20 individu dan satu organisasi ditambahkan ke pembekuan aset blok dan daftar hitam larangan visa atas represi.

Langkah-langkah baru itu juga akan menargetkan sekitar sembilan individu dan organisasi yang terlibat dalam pembuatan dan pengiriman drone ke Moskow, kata para diplomat.

Uni Eropa telah membuat daftar hitam lebih dari 40 nama atas tindakan keras terhadap protes, termasuk polisi "moralitas" Iran, menteri dalam negeri, dan penyiar negara Press TV.

Daftar hitam itu juga menargetkan delapan pejabat dan organisasi, termasuk kepala Korps Pengawal Revolusi Iran dan dua pembuat drone, atas pasokan senjata ke Rusia.

Sumber: AFP

KEYWORD :

Jerman Annalena Baerbock Hukum Mati Iran Mahsa Amini Uni Eropa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :