Rabu, 15/05/2024 09:10 WIB

AS Prihatin dengan ancaman Iran ke Arab Saudi

AS Prihatin dengan ancaman Iran ke Arab Saudi.

Bendera Kebangsaan Arab Saudi. (Foto: Ahmat Bolat/Anadolu Agency)

JAKARTA, Jurnas.com - Juru Bicara Gedung Putih mengatakan, Amerika Serikat (AS) prihatin dengan ancaman Iran terhadap Arab Saudi dan tidak akan ragu untuk menanggapi jika perlu.

"Kami prihatin dengan gambaran ancaman, dan kami tetap berhubungan terus-menerus melalui saluran militer dan intelijen dengan Saudi," kata juru bicara tersebut di Dewan Keamanan Nasional. "Kami tidak akan ragu untuk bertindak membela kepentingan dan mitra kami di kawasan ini."

Pejabat itu berbicara setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa Arab Saudi telah berbagi intelijen dengan As untuk memperingatkan serangan yang akan segera terjadi dari Iran terhadap sasaran di kerajaan itu.

Kantor media pemerintah Saudi tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.

Komandan tertinggi Pengawal Revolusi Iran, Hossein Salami, pada 20 Oktober mengeluarkan peringatan kepada para pemimpin Arab Saudi untuk tidak bergantung pada Israel dan menyebutkan "istana kaca" mereka.

Riyadh telah memberkati pakta yang ditengahi AS di mana dua sekutu Teluknya menjalin hubungan dengan Israel pada tahun 2020 dalam sebuah langkah yang menciptakan poros anti-Iran regional baru, tetapi juga meluncurkan pembicaraan langsung dengan Teheran tahun lalu dalam upaya untuk menahan ketegangan di tengah ketidakpastian Teluk atas komitmen AS di kawasan itu.

Kekhawatiran terbaru datang pada saat hubungan yang tegang antara Riyadh dan Washington setelah aliansi OPEC+ yang dipimpin Saudi bulan lalu memutuskan untuk memangkas target produksi minyak, yang menimbulkan kekhawatiran akan lonjakan harga bensin di Amerika Serikat.

Presiden Joe Biden mengatakan akan ada konsekuensi bagi hubungan AS dengan Riyadh dan beberapa senator mendesak Gedung Putih untuk membekukan semua kerja sama dengan Riyadh, termasuk penjualan senjata. Arab Saudi sangat bergantung pada AS untuk keamanannya.

AS mengatakan Iran telah memasok Rusia dengan drone untuk digunakan dalam perangnya melawan Ukraina, mendorong Washington untuk mengesampingkan upaya untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran, yang ditinggalkan oleh Presiden Donald Trump pada 2018.

Sumber: Reuters

KEYWORD :

Amerika Serikat Iran Arab Saudi Joe Biden




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :