Jum'at, 26/04/2024 07:27 WIB

Malas Olahraga Picu Kanker Payudara? Ini Penjelasannya

Malas Olahraga Picu Kanker Payudara? Ini Penjelasannya

Olahraga bisa menghindari Anda dari berbagai penyakit (Foto: Mladensky)

Jakarta, Jurnas.com - Pola hidup yang tidak sehat memberikan dampak negatif bagi tubuh. Termasuk, munculnya risiko kanker payudara yang saat ini menyumbang angka kematian kanker terbanyak di Indonesia.

Pakar deteksi dini Rumah Sakit Kanker Dharmais, dr. Hardina Sabrida, menjelaskan bahwa kanker payudara berhubungan dengan aktivitas hormon estrogen. Hormon ini dihasilkan dari makanan maupun perilaku hidup seseorang.

"Hormon estrogen itu harus tetap normal di tubuh kita. Karena faktor risiko kanker payudara itu ada hubungannya dengan hormon estrogen," terang Hardina dalam kegiatan Bincang Online Inspiratif (BIONS) Seri ke-111 bertajuk `Skrining dan Deteksi Dini Kanker Payudara` pada Minggu (9/10) malam.

Oleh karena itu, Hardina menyarankan agar masyarakat mulai menerapkan pola hidup sehat. Antara lain, dengan rutin berolahraga dan tetap berpikiran positif.

Juga, mengonsumsi makanan secara seimbang. Pasalnya, banyak orang yang mengonsumsi makanan yang mengandung lemak, gula, dan karbohidrat dalam porsi yang berlebih. Inilah yang memicu pembentukan hormon estrogen.

"Olahraga itu bisa mengeluarkan hormon estrogen. Dengan olahraga, lemak dan gula yang membentuk hormon estrogen itu bisa dikeluarkan dari tubuh. Dengan tidak berpikiran negatif, hormon estrogen akan keluar," ujar Pengurus Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) Bidang Sadari itu.

Hardina menambahkan, saat ini kanker payudara tidak lagi hanya menyasar usia senja. Banyak ditemukan pasien kanker payudara yang masih berusia 30-an tahun. Dia menyebut ini berhubungan dengan pola hidup yang buruk.

"Makanan sekarang itu semuanya seperti racun. Bukan tidak boleh dimakan, boleh dimakan asalkan kita bijaksana. Artinya, jangan dimakan setiap saat. Input dan output harus seimbang," kata Hardina.

"Ditambah polusi di kota-kota seperti Jakarta tambah banyak. Kanker payudara penyebabnya bukan virus atau bakteri, melainkan apa yang ada di dalam diri kita. Bagaimana cara kita menyeimbangkan input dan output tersebut," tutup Hardina.

Kegiatan Bincang Online Inspiratif Seri ke-11 dibuka oleh Ketua Umum Yayasan Kanker Payudara Indonesia, Linda Agum Gumelar dan dimoderatori oleh dr. Alina selaku Founder BIONS Series.

Dalam sambutannya, Linda menekankan agar masyarakat merutinkan praktik Periksa Payudara Sendiri (Sadari), guna menekan angka kejadian kanker payudara di Indonesia.

KEYWORD :

Olahraga Kanker Payudara Hormon Estrogen




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :