Senin, 06/05/2024 05:28 WIB

39 Orang Meninggal akibat Wabah Kolera di Suriah

39 Orang Meninggal akibat Wabah Kolera di Suriah

Anak di Suriah menderita kolera (Foto: AFP)

Damaskus, Jurnas.com - Kementerian Kesehatan Suriah mencatat 39 kematian dan 600 kasus akibat wabah kolera yang menyebar di negara tersebut. PBB menilai kasus kolera di Suriah berkembang secara mengkhawatirkan.

"Situasinya berkembang secara mengkhawatirkan di provinsi-provinsi yang terkena dampak dan meluas ke daerah-daerah baru," kata WHO dikutip dari AFP pada Rabu (5/10).

Sebagian besar dari mereka yang meninggal berada di provinsi utara Aleppo, dan masih belum diketahui apakah korban meninggal termasuk dalam penghitungan kasus secara keseluruhan.

Dikatakan, ini adalah wabah kolera besar pertama di Suriah dalam lebih dari satu dekade. Penyakit yang sangat mematikan ini umumnya ditularkan dari makanan atau air yang terkontaminasi, dan menyebabkan diare dan muntah.

Penyakit ini dapat menyebar di daerah pemukiman yang tidak memiliki jaringan pembuangan air limbah atau air minum utama.

Kolera muncul kembali secara besar-besaran sejak 2009 di Suriah, di mana hampir dua pertiga dari instalasi pengolahan air, setengah dari stasiun pompa dan sepertiga menara air rusak oleh perang.

Sumber wabah terbaru diyakini Sungai Efrat yang telah terkontaminasi oleh polusi limbah. Berkurangnya aliran air karena kekeringan, kenaikan suhu dan bendungan yang dibangun oleh Turki telah memperparah masalah polusi.

Meskipun kontaminasi, lebih dari lima juta dari sekitar 18 juta orang Suriah bergantung pada Efrat untuk air minum mereka, menurut PBB.

Wabah terbaru sangat mengkhawatirkan bagi kamp pengungsian yang penuh sesak yang memiliki sedikit akses ke air bersih dan produk sanitasi.

Kolera dapat membunuh dalam beberapa jam jika tidak diobati, menurut WHO, tetapi banyak dari mereka yang terinfeksi tidak akan memiliki gejala atau gejala ringan.

Ini dapat dengan mudah diobati dengan larutan rehidrasi oral, tetapi kasus yang lebih parah mungkin memerlukan cairan intravena dan antibiotik.

Di seluruh dunia, penyakit ini mempengaruhi antara 1,3 juta dan empat juta orang setiap tahun, membunuh antara 21.000 dan 143.000 orang.

KEYWORD :

Wabah Kolera Suriah PBB WHO




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :