Jum'at, 26/04/2024 20:48 WIB

Sekjen PBB Senyerukan Pendanaan Mendesak untuk Tanduk Afrika

PBB mengatakan bahwa lebih dari 43 juta orang di seluruh Somalia, Ethiopia, dan Kenya sangat membutuhkan bantuan penyelamat dan penopang hidup.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyampaikan pidato selama Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. Pada hari Jumat, ia mengumumkan UEA akan menjadi tuan rumah pertemuan persiapan menjelang KTT Iklim PBB

JAKARTA, Jurnas.com - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres meminta negara-negara untuk meningkatkan pendanaan ke Tanduk Afrika, yang mengalami kekeringan terburuk dalam beberapa generasi.

PBB mengatakan bahwa lebih dari 43 juta orang di seluruh Somalia, Ethiopia, dan Kenya sangat membutuhkan bantuan penyelamat dan penopang hidup.

"Tanpa suntikan dana segera dan besar, operasi darurat akan terhenti, dan orang akan mati," kata Guterres dalam sebuah konferensi di New York, di mana pemerintah dunia berkumpul untuk mencari US$7 miliar untuk membantu mereka yang membutuhkan di seluruh wilayah.

Dia mengatakan, sejauh ini hanya 20 persen dari rencana tanggap kemanusiaan PBB untuk kawasan itu yang didanai. "Ini tidak dapat diterima," katanya kepada para delegasi.

Somalia dan tetangganya di Tanduk Afrika termasuk Ethiopia dan Kenya telah mengalami kekeringan terburuk dalam empat dekade setelah lima musim hujan gagal yang menyebabkan jutaan orang membutuhkan dan menghancurkan tanaman dan ternak.

Menurut OCHA, badan kemanusiaan PBB, lebih dari 23,5 juta orang mengalami kerawanan pangan akut tingkat tinggi di Ethiopia, Kenya, dan Somalia.

Di Somalia saja, menurut PBB dan Dewan Pengungsi Norwegia, jumlah orang yang mengungsi sekarang mencapai 3,8 juta, dengan 6,7 juta orang berjuang untuk mendapatkan makanan. "Lebih dari setengah juta anak mengalami kekurangan gizi parah," tambah mereka.

Kematian akibat kelaparan meningkat di Afrika karena kekeringan yang diperparah oleh perubahan iklim dan konflik.

Guterres mengatakan orang-orang di wilayah itu membayar harga yang tidak masuk akal untuk krisis iklim yang tidak mereka lakukan.

"Kami berutang solidaritas kepada mereka. Kami berutang bantuan kepada mereka. Dan kami berutang harapan untuk masa depan kepada mereka. Ini berarti tindakan segera untuk mengamankan kelangsungan hidup mereka.

"Dan itu berarti tindakan berkelanjutan untuk membantu masyarakat di seluruh Tanduk beradaptasi dan membangun ketahanan terhadap perubahan iklim," tambahnya.

Sumber: AFP

KEYWORD :

Tanduk Afrika PBB Bantuan Kemanusiaan Krisis Pangan Somalia Ethiopia dan Kenya




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :