Selasa, 07/05/2024 03:42 WIB

Bank Indonesia Ingatkan, Tren Inflasi Masih Berlanjut

Bank Indonesia ingatkan,tTren inflasi masih berlanjut

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Aida S Budiman. (Dokumentasi Humas BI)

Jakarta, Jurnas.com - Laju inflasi tinggi yang terjadi masih disoroti saat ini. Khususnya kontribusi yang disumbang dari kelompok harga pangan bergejolak (volatile food). Hal itu, dikatakan Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Aida S Budiman.

"Kemudian juga dari proses transmisi harga-harga energi, yang masuk ke dalam harga kelompok barang yang ditentukan oleh pemerintah (administered prices)," kata Aida, Senin, (3/10)

Sementara untuk inflasi dari sisi permintaan yang menunjukkan pertumbuhan ekonomi, sampai saat ini baru di angka 3,04 persen. "Jadi masih di bawah target inflasi kita 3 +/- 1 persen," ujarnya.

Jika dilihat di sejumlah wilayah regional seperti misalnya Sulampua (Sulawesi, Maluku, Papua), Aida mengaku bahwa tren inflasinya memang masih lebih tinggi dari inflasi nasional. Meskipun, lanjut Aida, ada pula sejumlah wilayah di Sulawesi Utara, yang inflasinya justru masih di bawah 4 persen seperti misalnya di Manado dan Mobagu.

"Mudah-mudahan kita bisa terus jaga tren ini ke depannya. Karena ke depan kami melihat tekanan inflasi masih akan berlanjut," kata Aida.

Dia mengatakan, harga pangan dan energi masih akan terus mengalami peningkatan, dan disrupsi dari pasokan juga akan terus terjadi. Sehingga, risiko untuk inflasi nasional masih berada di atas 4 persen pada tahun 2022-2023.

"Ini masih terbilang tinggi. Untuk itulah, kami di Bank Indonesia akan terus berupaya menjaga inflasi pangan melalui pasokan, dan mudah-mudahan ini bisa membantu untuk menjaga laju inflasi dari kelompok-kelompok lainnya," ujarnya.

KEYWORD :

BI inflasi Aida S Budiman




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :