Jum'at, 26/04/2024 09:27 WIB

Supremasi Hukum di Era Jenderal Listyo Tumpul, HMI Jabar Minta Presiden Turun Tangan

Atas akumulasi kegagalan Kapolri dalam menggawangi Institusi Polri, kami meminta Presiden Jokowi untuk segera mencopot Kapolri karena di anggap telah gagal dalam melaksanakan tugasnya.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Humas Polri For Jurnas.com)

Bandung, Jurnas.com - Gelombang penolakan terhadap tindakan represif aparat kepolisian yang diduga melakukan penganiayaan kepada kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang melakukan aksi penolakan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) subsidi di berbagai daerah terus berlangsung.

Kali ini giliran Lingkar aksi Mahasiswa Islam, yang merupakan aliansi Kader HMI Jawa Barat melakukan aksi demonstrasi di Polrestabes Bandung, kemarin (Sabtu, 3/9). Massa Aksi melakukan blokir jalan dimulai pada sore hingga malam hari, akibatnya Jalan merdeka, Bandung mengalami macet total.

Para massa aksi mengecam penganiayaan kader HMI-wati cabang Dompu yang mengalami cedera muka saat menggelar aksi protes wacana kenaikan BBM di Kantor DPRD Dompu, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB), Kamis (1/9).

"Kader HMI Jawa Barat, mengecam Keras tindakan represif aparat kepolisian terhadap tindakan penganiayaan kader HMI peserta aksi tolak kenaikan BBM di Dompu dan Bengkulu," tegas Koordinator Lapangan Aliansi Kader HMI Jawa Barat, Laladra Kusuma Dirga.

Menurut dia, tindakan represif aparat kepolisian akhir-akhir ini telah membenarkan bahwa kesewenang-wenangan institusi polri terhadap Hukum dan kepentingan rakyat sangatlah nyata di depan mata.

Hal itu merujuk pada hal yang menghebohkan masyarakat Indonesia atas tragedi kematian Brigadir J sebagai korban dugaan pembunuhan berencana yang dilakukan oleh Mantan Kadiv Propam Mabes Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo.

Dia juga menyindir keterlibatan puluhan anggota Polri yang turut memback-up kejahatan pembunuhan berencana mantan kadiv propam tersebut. Hal itu menunjukkan bahwa Institusi tersebut sedang tidak baik-baik saja. Hal lain yang tidak kalah pentingnya, yakni dengan kemunculan sketsa/bagan struktur pengatur permainan gelap yang berseliweran di jagad dunia maya. Mulai dari kaisar Sambo dengan judi onlinenya, narkoba, tambang ilegal hingga Konsorsium 303.

"Hal ini juga bisa dinilai sebagai gagalnya Kapolri dalam melakukan pembinaan terhadap anggotanya, Selain itu dapat dinilai sebagai upaya pembiaran terhadap aksi nakal para pembantunya. Sebab serasa tidak mungkin Anggota bertindak tanpa sepengetahuan atasan,” tegasnya.

Sehingga atas dasar itu, Aliansi Kader HMI Jawa Barat meminta Kapolri bertanggung jawab atas tindakan penganiayaan yang dilakukan oleh aparat Kepolisian terhadap Kader-Kader HMI dalam aksi demonstrasi penolakan BBM di seluruh daerah.

"Tindakan represif saat penangan aksi menandai gagalnya realisasi jargon Polri Presisi,” tegasnya.

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), lanjut dia, harus segera melakukan reformasi Institusi Polri secara total.

"Kami meminta kepada Presiden Jokowi untuk segera menyelamatkan institusi Polri sebagai amanat reformasi dari kegagalan Kapolri dalam melakukan pembinaan terhadap anggotanya,” sambungnya

Mereka juga mendesak Presiden Jokowi untuk segera mengambil langkah terukur dalam membongkar sindikat judi online/darat, narkoba dan diagram Konsorsium 303 yang melibatkan para petinggi Polri, apabila benar ada keterkaitan dalam skandal tersebut.

"Atas akumulasi kegagalan Kapolri dalam menggawangi Institusi Polri, kami meminta Presiden Jokowi untuk segera mencopot Kapolri karena di anggap telah gagal dalam melaksanakan tugasnya,” tandasnya.

 

KEYWORD :

Himpunan Mahasiswa Islam HMI Jawa Barat Kapolri Listyo Sigit Prabowo Ferdy Sambo penganiayaan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :