Sabtu, 27/04/2024 04:43 WIB

Aice Dukung Pelestarian Olahraga Tradisional Nusantara

Fortradnas kali ini dilaksanakan di Kota Solo, Jawa Tengah yang dihadiri oleh 19 delegasi provinsi Indonesia

Festival Olahraga Tradisional Tingkat Nasional XI yang digelar di Solo, Jawa Tengah

Solo, Jurnas.com – Aice Group mendukung langkah banyak pemangku kepentingan memajukan olahraga tradisional yang mulai pulih geliatnya saat ini. Mulai redanya pandemi besar Covid-19 setahun terakhir menyediakan peluang bagi masyarakat kembali memainkan olahraga tradisional di tempatnya masing-masing.

Setelah terhenti saat pandemi, berbagai perhelatan olahraga tingkat lokal, regional hingga dunia banyak diadakan kembali. Aice Group mengajak semua pihak untuk kembali menyebarkan semangat olahraga di masyarakat.

Setelah Asian Games Jakarta-Palembang 2018, Piala Presiden Bolabasket 2019, serta Festival Olahraga Anak Usia Dini Bengkulu dan Turnamen Indonesia Junior League di tahun ini, Aice kembali mendukung pembudayaan olahraga di kalangan akar rumput. Kali ini di olahraga tradisional.

Brand Manager dan Juru Bicara Aice Group Sylvana Zhong menjelaskan hal tersebut dalam kesempatan pembukaan Festival Olahraga Tradisional Tingkat Nasional XII (Fortradnas).

Menurutnya, Aice memiliki DNA visi dan misi yang dekat dengan semangat dan pembudayaan olahraga. Kolaborasi Aice dalam menyuarakan hidup sehat lewat olahraga dengan banyak pemangku kepentingan dijalankan sejak beberapa tahun lalu.

“Kami sangat senang memiliki bisnis yang tumbuh bersama dengan kemajuan olahraga. Sportivitas yang dibawakan oleh olahraga dalam semangat juang, tekad dan kesatuan hati memberikan yang terbaik sejalan dengan filosofi usaha Aice. Kami mendukung bukan hanya perhelatan Asian Games dan Piala Dunia Qatar nanti. Kami juga mendukung pembudayaan olahraga tradisional yang dekat dengan hati dan kehidupan masyarakat sehari-hari,” jelas Sylvana.

Lewat Fortradnas ini, Aice kembali menjalankan program pembudayaan olahraga yang mengakar dalam tradisi masyarakat. Festival yang terakhir dilaksanakan di Jambi pada 2018 lalu, saat pandemi belum melanda dunia, akhirnya dapat dilaksanakan kembali tahun ini.

Fortradnas kali ini dilaksanakan di Kota Solo, Jawa Tengah yang dihadiri oleh 19 delegasi provinsi Indonesia tersebut memeragakan permainan olahraga tradisional dari berbagai wilayah nusantara.

Berbagai olahraga tradisional seperti gobak sodor, egrang, balap bakiak, hingga dagongan akan menjadi contoh olahraga yang ditampilan peserta. Olahraga tersebut sangatlah familiar bagi masyarakat seantero nusantara.

Selaku pihak swasta, produsen dari Aice Mochi Klepon sendiri meyakini bahwa makin banyaknya pemangku kepentingan yang ikut melestarikan olahraga tradisional, akan memberikan lebih banyak manfaat bagi kehidupan masyarakat. Dampak positif yang muncul cukuplah beragam, bukan hanya pada aspek fisik tapi juga hingga psikologis dan pembangunan karakter, serta perekonomian dari pariwisata yang menampilkannya.

Dalam pembukaan Fortradnas XII di Solo tersebut, Deputi 3 Bidang Pembudayaan Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dr. Raden Isnanta, M.Pd., menyatakan bahwa Kemenpora melihat olahraga dalam dimensi yang luas.

Ada olahraga prestasi, masyarakat dan pendidikan. Selain itu, Isnanta juga mengapresiasi dukungan Aice Group dalam pelaksanaan kegiatan ini.

Ia juga mengingatkan bahwa kekayaan budaya nusantara perlu disadari semua anak bangsa sebagai salah satu keunggulan Indonesia dalam memupuk prestasi olahraga nasionalnya.

Ia meyakini dengan adanya pembudayaan olahraga di segala sendi kehidupan masyarakat termasuk dalam pelestarian olahraga tradisional, akan mendongkrak iklim dan kualitas pasokan calon atlit di masa depan.

“Festival ini adalah upaya kita melestarikan dan mengembangkannya. Kita harus menjadikan olahraga tradisional menjadi kecintaan anak-anak milenial. Syukur-syukur olahraga tradisional bisa kita perkenalkan ke mancanegara. Maka ini menjadi forum untuk kita bersama bangkitkan kembali olahraga tradisional,” jelas Isnanta.

Dalam pelaksanaannya, penyelenggara memberikan batasan durasi waktu untuk kontingen menampilkan olahraga tradisionalnya. Setiap delegasi mendapatkan waktu 13 menit dengan rincian 3 menit untuk persiapan penampilan, dan 10 menit untuk penampilan.

KEYWORD :

Olahraga Tradisional Fortradnas Aice Group




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :