Kamis, 02/05/2024 19:21 WIB

Kabur ke Maladewa, Presiden Rajapaksa Ajak Istri dan Pejabat

Kabur ke Maladewa, Presiden Rajapaksa Ajak Istri dan Pejabat

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa meninggalkan negara itu pada Rabu pagi [File: Eranga Jayawardena/AP Photo}

Kolombo, Jurnas.com - Presiden Gotabaya Rajapaksa meninggalkan Sri Lanka dengan jet militer, di tengah protes massal akibat krisis ekonomi. Dikatakan, pria 73 tahun itu terbang ke Maladewa bersama istri dan dua pejabat keamanan.

Dikutip dari BBC pada Rabu (13/7), rombongan presiden tiba di ibu kota Male sekitar pukul 03.00 waktu setempat. Kepergiannya mengakhiri dinasti keluarga yang telah memerintah Sri Lanka selama beberapa dekade.

Presiden bersembunyi setelah orang banyak menyerbu kediamannya pada Sabtu pekan lalu, dan berjanji untuk mengundurkan diri pada Rabu 13 Juli ini. Menurut sumber anonim, Rajapaksa tidak akan tinggal di Maladewa dan berniat melakukan perjalanan ke negara ketiga.

Saudaranya, mantan Menteri Keuangan Basil Rajapaksa, juga telah meninggalkan Sri Lanka dan dikatakan akan menuju AS.

Ketika rakyat Sri Lanka terbangun dengan berita itu, ribuan orang turun ke jalan-jalan di ibu kota Kolombo. Banyak yang berkumpul di Galle Face Green, tempat protes utama kota itu. Beberapa mendengarkan pidato berapi-api di panggung darurat yang telah disiapkan sebelumnya.

Disela-sela teriakan "kemenangan perjuangan" yang merupakan seruan gerakan protes, para orator mencerca pemerintah dan para pemimpin yang mereka rasa telah mengecewakan rakyat.

Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe, juga mengumumkan keadaan darurat di seluruh negeri dan jam malam telah diberlakukan di provinsi barat, menurut keterangan salah seorang juru bicara di kantornya.

KEYWORD :

Sri Lanka Krisis Ekonomi Gotabaya Rajapaksa Maladewa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :