Sabtu, 27/04/2024 11:42 WIB

G7 Siapkan Proyek Tandingan "Jalur Sutra" China

G7 Siapkan Proyek Tandingan

Presiden AS Joe Biden di Gedung Putih di Washington, DC pada 17 Juni 2022. (Foto: AFP/MANDEL NGAN)

Munich, Jurnas.com - Para pemimpin G7 mematangkan rencana proyek bernilai US$600 miliar untuk negara berkembang, sebagai tandingan terhadap proyek Belt and Road Initiative (BRI) atau `Jalur Sutra` milik China.

Dikutip dari BBC pada Senin (27/6), Kemitraan untuk Infrastruktur dan Investasi Global (PGII) meluncurkan kembali skema yang diungkapkan pada pembicaraan G7 tahun lalu di Inggris.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengatakan rencana itu akan memberikan keuntungan bagi semua orang. Pasalnya, prakarsa infrastruktur multi-triliun dolar milik China merugikan, karena memukul negara-negara dengan terlalu banyak utang.

"Saya ingin memperjelas. Ini bukan bantuan atau amal. Ini adalah investasi yang akan memberikan pengembalian bagi semua orang," kata Biden tentang skema PGII G7.

"Skema itu memungkinkan negara-negara berkembang untuk melihat manfaat nyata dari bermitra dengan demokrasi," tambah presiden AS.

Untuk memuluskan rencana tersebut, para pemimpin G7 harus mengumpulkan US$600 miliar selama lima tahun demi mendanai peluncuran proyek infrastruktur di negara-negara berpenghasilan menengah dan rendah.

AS berjanji untuk mengeluarkan US$200 miliar melalui hibah, dana federal dan investasi swasta, sementara Uni Eropa telah mengumumkan 300 miliar euro untuk proyek tersebut.

Inisiatif ini akan diarahkan untuk mengatasi perubahan iklim, meningkatkan kesehatan global, mencapai kesetaraan gender, dan membangun infrastruktur digital.

Beberapa inisiatif yang disorot termasuk proyek bertenaga surya di Angola, fasilitas pembuatan vaksin di Senegal, dan kabel telekomunikasi bawah laut sepanjang 1.609 km yang menghubungkan Singapura ke Prancis melalui Mesir dan Tanduk Afrika.

KEYWORD :

Jalur Sutra China BRI Negara G7 Amerika Serikat Uni Eropa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :