Ilustrasi Bitcoin (Foto: Doknet)
London, Jurnas.com - Harga bitcoin turun hingga di bawah US$20.000 untuk pertama kalinya sejak akhir 2020 pada Sabtu (18/6). Penurunan ini menunjukkan tren jual aset berisiko masih terus berlangsung.
Bitcoin, mata uang kripto paling populer, jatuh di bawah ambang batas yang penting secara psikologis. Koin itu turun 9 persen menjadi kurang dari US$19.000, menurut CoinDesk yang dikutip Associated Press.
Terakhir kali bitcoin berada pada level ini adalah November 2020, ketika sedang menuju ke level tertinggi sepanjang masa, yakni hampir menyentuh angka US$69.000. Bitcoin kini telah kehilangan lebih dari 70 persen nilainya sejak mencapai puncak itu.
Ethereum, mata uang kripto lainnya yang diikuti secara luas, juga ikut meluncur deras dalam beberapa minggu terakhir. ETH mengalami penurunan serupa pada Sabtu ini.
Ini adalah tanda terbaru dari gejolak dalam industri mata uang kripto di tengah turbulensi yang lebih luas di pasar keuangan. Investor menjual aset berisiko, karena bank sentral menaikkan suku bunga untuk memerangi percepatan inflasi.
Serentetan krisis kripto menghapus puluhan miliar dolar aset investor, dan memicu seruan mendesak untuk mengatur industri freewheeling.
Platform pinjaman Cryptocurrency Celsius Network mengatakan, bulan ini mereka menghentikan semua penarikan dan transfer, tanpa tanda-tanda kapan akan memberikan 1,7 juta pelanggannya akses ke dana mereka. Sementara itu Stablecoin Terra meledak bulan lalu, menghapus puluhan miliar dolar dalam hitungan jam.
Bitcoin Kripto Mata Uang Digital Cryptocurreny
