Sabtu, 27/04/2024 05:26 WIB

Puluhan Ribu Guru Agama Ikuti Seleksi Pendidikan Profesi

Untuk menjaga standar mutu  guru PAI, harus ada upaya reguler yang bisa mengevaluasi, dan meningkatkan kapasitas.

Ilustrasi siswa sekolah agama. Foto: jawapos

JAKARTA, Jurnas.com - Sedikitnya 89.443 guru Pendidikan Agama Islam (PAI) di Sekolah-sekolah seluruh Indonesia melakukan seleksi akademis (Pre-Test) Pendidikan Profesi Guru (PPG).

“Tahun ini, seluruh guru PAI yang jumlahnya mencapai 131.330, akan mengikuti seleksi akademis” demikian disampaikan oleh Direktur Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia, Amrullah kepada wartawan di Jakarta, Selasa (17/5/2022).

Seleksi akademis (Pre-Test) ini merupakan pintu masuk guru PAI untuk bisa mengikuti PPG. Setiap tahun pemerintah melalui Kementerian Agama, menyelenggarakan PPG untuk 5000 guru. Dengan telah mengikuti PPG, maka guru tersebut telah berhak untuk mengikuti sertifikasi dan mendapatkan tunjangan dari pemerintah.  

“Untuk menjaga standar mutu  guru PAI, harus ada upaya reguler yang bisa mengevaluasi, dan meningkatkan kapasitas. PPG adalah media yang disediakan pemerintah.  Guru yang lulus seleksi maka lanjut pada PPG. Dan yang belum lulus nanti akan mengulang pada tahun depan”.  kata Amrullah ketika memantau pelaksanaan Pre-Test PPG di Bandung.

Untuk pelaksanaan, Direktorat Pendidikan Agama Islam Kementerian Agama membentuk  Panitia Nasional dan menunjuk 4 lembaga pelaksana yakni Universitas Islam Negeri  (UIN) Sunan Ampel Surabaya, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan UIN Raden Fatah Palembang.

Dengan kegiatan ini, masih terdapat sekitar 41 ribu guru PAI yang belum mengikuti  seleksi akademis dan akan segera disiapkan untuk kegiatan susulan. “Insya Allah tahun ini tuntas,” kata Amrullah.

Pelaksanaan seleksi akademis (Pre-test) PPG ini sendiri dilaksanakan secara daring. Untuk tahap awal guru akan mengikuti penjelasan melalui aplikasi rapat virtual dan melakukan  pengunduhan perangkat seleksi akademik Safe Exam Browser yang dimiliki oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).  Dengan perangkat itu guru mengikuti seleksi akademis.

Terdapat berbagai kendala pada pemanfaatan jaringan virtual terutama pada ketersediaan akses internet di peloksok-peloksok Indonesia. Hal ini karena guru PAI sebagaian besar tinggal di daerah-daerah yang masih lemah posisi jaringan internetnya. “Ada guru yang harus berjalan berkilo-kilo meter untuk  bisa mendapatkan akses internet. Dan inilah kita saat ini,” tegas Direktur PAIS yang terus saja memantau berbagai kendala yang dihadapi dan berupaya mencarikan solusinya.

KEYWORD :

Guru Agama Islam pendidikan profesi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :