Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern berbicara dengan seorang wanita saat berkunjung ke Canterbury Refugee Centre di Christchurch, 16 Maret 2019. / VCG Foto
JAKARTA, Jurnas.com - Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern positif COVID-19. Ia mengalami gejala sedang dan sedang menjalani diisolasi mandiri di rumah selama tujuh hari, kata pernyataan dari kantor PM pada Sabtu (14/5).
Disebutkan bahwa Ardern melakukan diisolasi sejak Minggu lalu, ketika pasangannya Clarke Gayford dinyatakan positif, dan akan tetap melanjutkan tugas parlemennya pada Senin.
Positif COVID-19 yang saat ini dialami Ardern disebut tidak akan mempengaruhi kegiatannya untuk melakukan kunungan ke Amerika Serikat (AS). "Pengaturan perjalanan untuk misi dagangnya ke AS tidak terpengaruh pada tahap ini," kata penyataan tersebut.
Ia jadwalkan menyampaikan pidato pembukaan di Universitas Harvard pada 26 Mei.
Selandia Baru memberlakukan salah satu pendekatan paling ketat di dunia untuk mengelola wabah COVID-19 awal pada tahun 2020, dan jumlah kematiannya 892 tetap termasuk yang terendah di negara maju.
Namun, telah mengalami lonjakan Omicron sejak pembatasan dilonggarkan pada bulan Maret, dengan kasus positif Ardern di antara lebih dari 50.000 yang tercatat selama seminggu terakhir.
Ardern tidak akan hadir di parlemen untuk dua pengumuman penting dalam negeri terkait rencana pengurangan emisi pemerintah pada hari Senin dan pembukaan anggaran tahunan pada Kamis.
"Ini adalah minggu tonggak sejarah bagi pemerintah dan saya sedih saya tidak bisa berada di sana untuk itu," kata Ardern.
"Rencana pengurangan emisi kami menetapkan jalan untuk mencapai tujuan nol karbon kami dan anggaran membahas masa depan jangka panjang dan keamanan sistem kesehatan Selandia Baru.
"Tapi seperti yang saya katakan awal pekan ini, mengisolasi dengan COVID-19 adalah pengalaman yang sangat Kiwi tahun ini dan keluarga saya tidak berbeda," katanya.
Ardern juga membagikan foto tes positifnya di Instagram.
KEYWORD :Selandia Baru Jacinda Ardern Positif COVID-19
