Sabtu, 27/04/2024 00:11 WIB

Awasi Wisatawan Asal Tiongkok

Pemerintah memproyeksikan Tiongkok (China) sebagai target utama wisatawan ke Indonesia. Perlu kewaspadaan agar tidak dijadikan modus pekerja ilegal.

Investasi China (IST)

Jakarta - Pariwisata merupakan sektor unggulan yang diproyeksikan dapat menopang pembangunan ekonomi nasional. Dalam hal ini, pemerintah memproyeksikan Tiongkok (China) sebagai target utama wisatawan ke Indonesia.

Memiliki jumlah penduduk besar, China menjadi negara tujuan prioritas bagi pemerintah menjalankan program promosi pariwisata. Hasilnya, jumlah kedatangan wisatawan asal negeri Tirai Bambu itu mencapai angka paling tinggi sejauh ini.

"Tiongkok dengan jumlah penduduk tertinggi di dunia, sekaligus menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dan merupakan pasar yang sangat potensial. Wajar kalau Tiongkok menjadi salah satu negara yang dibidik," ujar Anggota Komisi X DPR Fraksi Hanura Dadang Rusdiana saat dihubungi di Jakarta, Kamis (22/12/2016).

Kendati demikian, Dadang mengingatkan pemerintah harus meningkatkan fokus pengawasan. Sehingga, aktifitas dan keberadaan wisatawan asal China di Indonesia tidak menimbulkan resistensi di dalam negeri.

Selain itu, Dadang menghimbau agar pemerintah jeli dalam membedakan WNA asal China yang berlatar belakang wisatawan dengan pekerja. Pasalnya, terdapat banyak WNA yang berasal dari China saat ini menjadi pekerja dalam berbagai proyek pembangunan di Indonesia.

"Jadi dalam hal ini pengawasan dan pengendalian dari pemerintah harus tegas. Kalau ada yang menyalahgunakan kebijakan bebas visa untuk bekerja dan tidak sesuai ketentuan, ya harus tegas sama mereka," paparnya.

Seperti diketahui, pemerintah melalui Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebutkan China menjadi target utama sebagai penyalur wisatawan asing di tahun 2017. Sejauh ini, Arief menyampaikan proyeksinya tersebut tidak terganggu kendati di dalam negeri marak isu WNA asal China menjadi pekerja di Indonesia menggunakan visa wisatawan.

KEYWORD :

Wisatawan China Dadang Rusdiana




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :