Sabtu, 27/04/2024 13:24 WIB

Ekonomi Amerika Diprediksi Membaik, China Menurun

AS melakukan kebijakan ekonomi ekspansif, seperti pemotongan pajak, peningkatan belanja infrastruktur, serta kebijakan perdagangan yang lebih bersifat proteksionis.

Mohammad_Faisal_CORE_Indonesia

Jakarta - Perekonomian Amerika tahun 2016 diperkirakan akan berada pada level 1,6%, atau melambat dibanding tahun lalu sebesar 2,6%. Namun, pada tahun 2017 Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia memprediksi perekonomian Amerika Serikat (AS) akan lebih solid.

Direktur CORE Indonesia Mohammad Faisal mengatakan, pertumbuhan ekonomi Amerika tahun depan akan ditopang membaiknya penyerapan tenaga kerja serta meningkatnya pendapatan masyarakat negara paman sam.

"Kemenangan Donald Trump sebagai presiden AS sangat besar kemungkinannya untuk membawa dampak positif bagi perekonomian domestik Amerika," ujar Mohammad Faisal di Jakarta, Selasa (20/12).

Di bawah kepemimpinan Trump, lanjut Faisal, AS melakukan kebijakan ekonomi ekspansif, seperti pemotongan pajak, peningkatan belanja infrastruktur, serta kebijakan perdagangan yang lebih bersifat proteksionis.

Berbeda dengan Amerika, CORE Indonesia memprediksi perekonomian China akan menghadapi masa suram di tahun depan. Hal ini dipengaruhi olah kebijakan transformasi pemerintah China yang berusaha mengubah basis pertumbuhan dari ekspor dan investasi menjadi pertumbuhan yang berbasis konsumsi domestik dan sektor jasa.

"Hal ini akan berdampak pada turunnya permintaan impor, khususnya bahan baku," jelas Faisal, seraya menambahkan bahwa perekonomian China tahun ini diperkirakan ada pada level 6,6%, lebih lambat dibanding tahun 2015 yang mencapai 6,9%.

Secara global, angka pertumbuhan ekonomi tahun 2016 diperkirakan ada pada level 3,1% atau setara dengan pertumbuhan ekonomi global tahun lalu.

KEYWORD :

CORE Indonesia Ekonomi Amerika Faisal




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :