Rabu, 15/05/2024 20:08 WIB

Kementan Wujudkan Pertanian Irigasi Berkelanjutan dengan Olah Tanah

Tahun 2022, Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo mendapat kegiatan IPDMIP di 3 lokasi Desa yang pengairan lahan sawahnya dari Daerah Irigasi (DI) Penungkulan yaitu Desa Kedungpoh, Jetis dan Kalinongko. 

Petani menggunakan traktor roda dua mengolah lahan sawah. (Foto:BPPSDMP)

PURWOREJO, Jurnas.com - Kementerian Pertanian (Kementan) memaksimalkan sejumlah program untuk mendukung pertanian irigasi berkelanjutan. 

Program yang dimaksimalkan Kementan di antaranya Integrated Participatory Development and Management of Irrigation Project (IPDMIP). Program ini merupakan kegiatan yang bertujuan meningkatkan ketahanan pangan dan mata pencaharian masyarakat desa, meningkatkan nilai pertanian beririgasi secara berkelanjutan. 

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan pertanian berkelanjutan diperlukan agar kebutuhan pangan terpenuhi. 

"Kita harus memastikan pertanian tidak berhenti. Pertanian tidak boleh bermasalah dalam kondisi apapun. Sebab, kita harus memenuhi kebutuhan pangan masyarakat," katanya. 

Purworejo menjadi Daerah yang mendapatkan program IPDMIP. Tahun 2022, Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo mendapat kegiatan IPDMIP di 3 lokasi Desa yang pengairan lahan sawahnya dari Daerah Irigasi (DI) Penungkulan yaitu Desa Kedungpoh, Jetis dan Kalinongko. 

Salah satu kegiatan dari IPDMIP adalah Sekolah Lapang (SL) seperti yang dilakukan di Kelompok Tani Sido Makmur Desa Kedungpoh, Kecamatan Loano Kabupaten Purworejo, Kamis (17/3/). 

SL yang dilaksanakan di Kelompok Tani Sido Makmur, Desa Kedungpoh, Kecamatan Loano, merupakan Pertemuan SL yang ke 2 dengan materi Pengolahan Lahan Sawah. 

Pertemuan ke 2 ini diawali dengan sambutan oleh Koordinator BPP Kecamatan Loano yang menyampaikan pemberian pupuk organik padat pada saat pengolahan lahan dan pengembalian jerami ke lahan setelah panen,dilanjutkan praktek pengolahan lahan di lahan demplot IPDMIP

Pengolahan lahan dilakukan dengan menggunakan traktor. 

Peserta SL yang yang telah dibagi menjadi 5 kelompok, melakukan pengamatan pada saat olah tanah dan mencatat langkah-langkah yang biasa dilakukan pada saat pengolahan lahan sawah. 

Pada saat itu juga dilakukan pengecekan pH tanah sawah dengan pH meter dan diperoleh hasil bahwa pH tanah di lahan sawah tersebut sekitar 5,0.

Setelah peserta SL praktek di lahan sawah kembali ke sekretariat untuk melakukan kerja kelompok atau diskusi dengan masing-masing kelompok yang selanjutnya perwakilan masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya mengenai tahapan-tahapan pengolahan lahan sawah. 

Kegiatan juga diisi diskusi antar peserta dipandu oleh PPL Pendamping. Dalam hal ini PPL Pendamping memberikan masukan mengenai cara atau tahapan-tahapan olah tanah yang baik dengan menggunakan modernisasi alsintan berupa traktor dan cara menjaga kesuburan tanah serta cara menaikkan pH tanah agar pH tanah netral yaitu dengan penambahan dolomit atau kapur pertanian.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, berharap peserta bisa menyerap ilmu yang diberikan.

"Kegiatan SL IPDMIP ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan. Sikap petani juga diharapkan meningkat dalam budidaya padi sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan pada akhirnya pendapatan petani juga akan meningkat," katanya.

KEYWORD :

Pertanian Irigasi Berkelanjutan Sekolah Lapang IPDMIP Dedi Nursyamsi Olah Tanah




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :