Kamis, 02/05/2024 21:53 WIB

Sederet Brand Ini Terpaksa Bertahan di Rusia, Kenapa?

Invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan banyak brand Barat menghentikan operasi mereka di Moskow. Kendati demikian, tidak seluruhnya melakukan hal senada. Sejumlah brand terpaksa tetap beroperasi.

Hotel Marriott (Foto: China Stringer Network/Reuters)

Moskow, Jurnas.com - Invasi Rusia ke Ukraina menyebabkan banyak brand Barat menghentikan operasi mereka di Moskow. Kendati demikian, tidak seluruhnya melakukan hal senada. Sejumlah brand terpaksa tetap beroperasi.

Dikutip dari BBC pada Rabu (16/3), Marks and Spencer, Burger King, grup hotel Marriott dan Accor dibatasi oleh kesepakatan waralaba yang rumit, yang mencegah mereka menarik diri.

Sederet perusahaan tersebut telah mengalihdayakan bisnis Rusia ke pihak ketiga, dan tidak memiliki operasi yang menyandang nama mereka. Perusahaan-perusahaan itu juga memiliki hampir seribu gerai yang masih beroperasi di Rusia.

M&S memiliki 48 toko dan Burger King memiliki 800 restoran yang masih buka, sementara Marriott dan Accor masing-masing memiliki 28 dan 57 hotel yang buka.

Banyak perusahaan Barat telah mengadakan perjanjian semacam itu selama beberapa dekade. Misalnya, toko Marks and Spencer telah dioperasikan oleh perusahaan Turki bernama FiBA, yang telah memegang hak untuk menjual produk pengecer di seluruh Eropa Timur sejak 1999. Raksasa ritel itu mengatakan telah menangguhkan pengiriman barangnya ke FiBA sebagai tanggapan atas perang.

Sementara itu, pemilik Burger King, Restaurant Brands International, juga mengatakan kepada BBC bahwa restorannya dijalankan oleh pewaralaba. "Perjanjian hukum yang sudah berlangsung lama ini tidak mudah diubah di masa mendatang," katanya.

Dapat dipahami bahwa grup hotel Marriott, IHG, dan jaringan Prancis Accor, yang memiliki Ibis dan Novotel di antara mereknya, semuanya beroperasi di Rusia dengan kesepakatan serupa.

Marriott mengatakan bahwa hotel-hotelnya di Rusia dimiliki oleh pihak ketiga, tetapi mengatakan akan "terus mengevaluasi kemampuan hotel-hotel ini untuk tetap buka", menunjukkan bahwa mereka sedang mempertimbangkan perjanjian waralaba.

Waralaba adalah metode bisnis mendistribusikan produk atau layanan. Ini melibatkan franchisor, perusahaan yang telah menetapkan nama merek, dan franchisee, perusahaan yang membayar biaya untuk hak melakukan bisnis di bawah nama franchisor dan menjual produknya.

KEYWORD :

Brand Barat Rusia Invasi Ukraina Perang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :