Rabu, 22/05/2024 04:23 WIB

Minta Eropa Hidupkan Fasilitas Nuklir, Elon Musk: Demi Keamanan

Pendiri dan CEO Tesla Elon Musk meminta Eropa memulai ulang (restart) pembangkit listrik tenaga nuklir, demi keamanan nasional dan internasional.

CEO dan pendiri Tesla, Elon Musk (Foto: Fox Business)

New York, Jurnas.com - Pendiri dan CEO Tesla Elon Musk meminta Eropa memulai ulang (restart) pembangkit listrik tenaga nuklir, demi keamanan nasional dan internasional.

"Sekarang sangat jelas bahwa Eropa harus memulai kembali pembangkit listrik tenaga nuklir yang tidak aktif, dan meningkatkan output daya yang sudah ada," tulis Musk di Twitter dikutip dari Fox News pada Senin (7/3).

"Ini penting bagi keamanan nasional dan internasional," lanjut dia.

Musk menyarankan masyarakat tidak takut berlebihan pada radiasi nuklir yang timbul. Dia bahkan bersumpah untuk makan makanan yang ditanam secara lokal di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir.

"Saya melakukan ini di Jepang bertahun-tahun yang lalu, tak lama setelah Fukushima," katanya. "Risiko radiasi jauh, jauh lebih rendah daripada yang diyakini kebanyakan orang."

Cuitan Musk muncul hanya beberapa hari setelah pasukan Rusia yang menginvasi Ukraina, menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia di kota tenggara Enerhodar.

Musk juga meminta Amerika Serikat untuk mengebor lebih banyak minyak di dalam negeri, untuk mengimbangi ekspor energi Rusia dan kemampuan Putin berperang di Ukraina.

Serangan terhadap pembangkit listrik Zaporizhzhia memicu alarm global dan kekhawatiran terjadi bencana nuklir terburuk di dunia, seperti peristiwa Chernobyl pada 1986 silam. Ukraina memiliki 15 reaktor nuklir di empat pembangkit listrik dan merupakan lokasi bencana Chernobyl 1986.

Sementara itu, pertempuran di Ukraina telah menjungkirbalikkan pasar minyak global, di mana Eropa siap menjadi yang paling terpukul. Jerman membatalkan Nord Stream 2, pipa multi-miliarder yang akan membawa gas alam dari Rusia ke Jerman.

Pipa sepanjang 764 mil dimiliki dan dioperasikan oleh anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh perusahaan negara Rusia, Gazprom. Pada 1 Januari 2022, Jerman menutup tiga pembangkit listrik tenaga nuklir terakhirnya.

KEYWORD :

Elon Musk Nuklir Rusia Ukraina Perang Eropa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :