Jum'at, 26/04/2024 23:42 WIB

Mengapa Laki-laki Bisa Terkena Kanker Payudara? Ini Jawabannya

Kanker payudara tidak hanya momok menakutkan bagi semua kaum hawa. Laki-laki pun demikian. Pasalnya, kanker pembunuh nomor satu ini juga berpeluang terjadi pada kaum adam.

Anatomi payudara (Foto: Muti/Jurnas.com)

Jakarta, Jurnas.com - Kanker payudara tidak hanya momok menakutkan bagi semua kaum hawa. Laki-laki pun demikian. Pasalnya, kanker pembunuh nomor satu ini juga berpeluang terjadi pada kaum adam.

Hal ini disampaikan oleh spesialis bedah onkologi, Dr. Abdul Rachman, SpB(K)Onk dalam kegiatan `Virtual Talkshow Sosialisasi dan Deteksi Dini Kanker Payudara: Peduli SADARI dan SADANIS dan Launching Project ECHO` pada Selasa (22/2), hasil kerja sama Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI), BKOW Sumatera Utara, dan Komunitas Peduli Kanker Payudara (KPKP) Kabupaten Tangerang.

"Kok bisa laki-laki kena kanker? Karena laki-laki punya puting, meskipun tidak punya kelenjar susu," terang dr. Abdul kepada lebih dari 250 partisipan yang hadir secara virtual.

Pada tahap perkembangan payudara, lanjut dr. Abdul, pada perempuan biasanya dimulai pada usia tujuh tahun. Namun, tahap tersebut tidak dimiliki oleh laki-laki, karena adanya hormon testosteron.

"Kanker payudara pada laki-laki tidak terlalu banyak sampai sekarang. Kenapa bisa (terjadi kanker)? Ada jaringan payudaranya. Cuma tidak ada hormon seperti perempuan," sambung alumnus Universitas Indonesia (UI) ini.

Oleh karena itu, baik laki-laki maupun perempuan, penting untuk melakukan skrining dan deteksi dini kanker payudara. Khususnya bagi perempuan, dr. Abdul menyarankan teknik yang mudah, tanpa biaya, dan dapat dilakukan dimanapun dan kapanpun, yakni Periksa Payudara Sendiri (Sadari).

"Bisa dengan melakukan gerakan palpasi, mulai dari luar ke dalam, atas ke bawah, atau memutar. Yang paling penting di ketiak," ujar dr. Abdul.

"Jangan lupa cuci tangan dulu, karena akan ada saatnya (ketika Sadari) memencet puting. Ada cairannya, kalau merah kemungkinan kanker. Kalau putih, ASI. Kuning, hati-hati apakah itu nanah atau ASI yang terinfeksi," tambah dr. Abdul.

Ketua YKPI Linda Agum Gumelar dalam sambutan pembukanya mengapresiasi terlaksananya kegiatan yang merupakan bagian dari Project ECHO ini.

"Prinsip dasar dari Project ECHO ialah menggunakan teknologi untuk memperkuat sumber daya manusia yang sulit terjangkau melalui telekonferensi," terang Linda.

Sementara itu, Ketua KPKP Kabupaten Tangerang, Yuli Zaki Iskandar mengatakan pembekalan dan pengembangan kapasitas kader kesehatan terkait kanker payudara, sangat penting dalam memassifkan kampanye Sadari sebagai langkah pencegahan.

"Karena kanker payudara apabila ditemukan dalam stadium dini dan mendapatkan pengobatan tepat dan cepat, kesempatan hidupnya bisa mencapai 98 persen. Melalui kegiatan ini juga memperkuat komitmen penerapan dan peyesuaian metodelogi penanganan kanker payudara secara nasional," kata Linda.

Ditambahkan oleh Ketua Penasihat BKOW Sumatera Utara, Nawal Lubis, masyarakat perlu mendapatkan informasi yang komprehensif mengenai kanker payudara, termasuk langkah pencegahan melalui Sadari.

"Derajat kesehatan masyarakat adalah tanggung jawab kita bersama. Saya harap pertemuan ini mendapatkan manfaat bagi kita. Manfaat bagi kaum perempuan di Indonesia," tutup Fahrizar.

KEYWORD :

Kanker Payudara Deteksi Dini Sadari YKPI




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :