Jum'at, 26/04/2024 09:41 WIB

Iran Minta Pemerintah AS Penuhi Kewajibannya

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian pada Minggu menggambarkan langkah AS sebagai `baik tetapi tidak cukup`.

Bendera Iran melambai di depan markas Badan Energi Atom Internasional (IAEA) di Wina, Austria pada 23 Mei 2021. (Foto: Reuters/Leonhard Foeger)

DUBAI, Jurnas.comIran mengatakan, penghapusan sanksi Amerika Serikat (AS) adalah garis merah Teheran dalam pembicaraan dengan kekuatan dunia di Wina untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir 2015.

Demikian disampaikan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Saeed Khatibzadeh kepada media. Ia menyebut pembicaraan akan dilanjutka pada Selasa (8/2).

Pada Jumat (4/2), AS memulihkan keringanan sanksi yang memungkinkan kerja sama nuklir internasional dengan Iran, pada proyek-proyek yang dirancang untuk mempersulit situs nuklir Iran digunakan untuk mengembangkan senjata.

"Masalah penghapusan sanksi dan Iran mendapat manfaat darinya adalah garis merah Iran dalam pembicaraan," kata Saeed Khatibzadeh, dikutip dari Reuters.

"Washington telah memutuskan mengambil langkah yang tidak berdampak pada situasi ekonomi Iran. Pemerintah (AS) yang bertanggung jawab harus kembali ke kesepakatan dan memenuhi kewajibannya," tegasnya.

Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amirabdollahian pada Minggu menggambarkan langkah AS sebagai `baik tetapi tidak cukup`.

Iran secara bertahap melanggar batas nuklir pakta nuklir sebagai reaksi terhadap AS saat itu. Penarikan 2018 Presiden Donald Trump dari pakta antara Teheran dan enam kekuatan dan penerapan kembali sanksi yang melumpuhkan terhadap Iran.

Teheran dan Washington mengadakan delapan putaran pembicaraan tidak langsung sejak April di Wina yang bertujuan mengembalikan kesepakatan, di mana Iran setuju untuk mengekang program nuklirnya dengan imbalan penghapusan sanksi internasional yang telah menekan ekspor minyaknya.

Pembicaraan berhenti pada 28 Januari saat para perunding top kembali ke ibu kota masing-masing untuk berkonsultasi. Utusan Khusus AS untuk Iran Robert Malley pada hari Minggu mengatakan dia akan segera kembali ke Wina, bersikeras pakta itu masih bisa dihidupkan kembali.

Khatibzadeh mengatakan bahwa perunding nuklir utama Iran Ali Bagheri Kani akan kembali ke Wina pada hari Selasa, ketika pembicaraan akan dilanjutkan.

KEYWORD :

Amerika Serikat Iran Kesepakatan Nuklir




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :