Ilustrasi kebebasan media (Foto: Doknet)
Srinagar, Jurnas.com - Polisi Kashmir yang berada di bawah otoritas pemerintah India, menangkap seorang jurnalis berita lokal, The Kashmir Walla, dengan tuduhan menggaungkan terorisme dan menyebarkan berita palsu.
Fahad Shah (33), editor The Kashmir Walla, ditangkap pada Jumat lalu di distrik selatan Pulwama, sebulan setelah Sajad Dar, kontributor Kashmir Walla, ditangkap karena postingan di media sosial.
Dikutip dari Aljazeera pada Minggu (6/2), sejumlah jurnalis Kashmir ditangkap, diinterogasi, dan diselidiki karena melakukan pekerjaan jurnalistik sejak pemerintah nasionalis Hindu India mencabut status khusus kawasan itu pada 2019.
Committee to Protect Journalists (CPJ), pengawas media yang berbasis di New York, menyebut penangkapan itu sebagai "pengabaian sama sekali terhadap kebebasan pers dan hak dasar jurnalis untuk melaporkan secara bebas dan aman", sementara International Press Institute (IPI) juga berbicara menentang "penumpasan berkelanjutan" terhadap pers di Kashmir.
"Pihak berwenang harus segera membebaskan Shah, dan semua jurnalis lainnya di balik jeruji besi, dan berhenti menahan dan melecehkan jurnalis hanya karena melakukan pekerjaan mereka," tegas Steven Butler, koordinator program CPJ Asia.
Sementara itu polisi dalam sebuah pernyataan di media lokal mengatakan Shah termasuk di antara pengguna Facebook dan portal berita, yang mengunggah konten "anti-nasional" dengan "niat kriminal untuk menciptakan ketakutan di kalangan publik".
Polisi mengatakan postingan itu "sama saja dengan memuliakan kegiatan teroris dan merusak citra lembaga penegak hukum selain menyebabkan niat buruk dan ketidakpuasan terhadap negara".
"Penyelidikan atas masalah ini sedang berlangsung," kata pernyataan polisi.
KEYWORD :Penangkapan Jurnalis Kebebasan Pers Polisi India Kashmir
