Sabtu, 27/04/2024 03:29 WIB

Meutia Hatta, Pak Sidarto, dan Agus Sudarya Bicara Sosok Megawati

Pecinta tanaman sejak usia 8 tahun

Meutia Farida Hatta, putri proklamator Bung Hatta

Jakarta, Jurnas.com - Putri Bung Hatta Meutia Farida Hatta, Ajudan Bung Karno Sidarto Danusubroto, serta Pilot Agus Sudarya punya kisah tersendiri melihat sosok Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri.

Meutia dan Sidarto telah mengenal sosok Megawati puluhan tahun yang lalu. Kedekatan hati mereka terjaga hingga saat ini. 

Kisah kedekatan itu pun diceritakan saat acara "Sikap Hidup Merawat Pertiwi: Panjang Umur Ibu Megawati" rangkaian acara milad ke-75 Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan HUT ke-49 PDIP.

1. Meutia Farida Hatta

Kita mulai dari Meutia Hatta. Putri Bung Hatta ini menceritakan bagaimana Megawati sejak usia 8 tahun telah mencintai tanaman. Dan hingga kini menghargai aset-aset Sumber Daya Alam (SDA) Indonesia. Di milad ke-75, menurut Meutia, tugas Megawati akan semakin banyak.

Sebab, Meutia melihat Indonesia semakin membutuhkan tokoh yang memenuhi cita-cita Nasional yang disampaikan para pendiri negara, yaitu Indonesia merdeka, berdaulat, bersatu, mencapai masyarakat adil dan makmur.

"Mari kita bantu Bu Mega menjadi tokoh yang terus Merawat Ibu Pertiwi dengan mengembangkan pengalaman khusus yang sudah beliau terima sejak kecil, sehingga Indonesia bisa lebih maju di tengah pergaulan dunia yang semakin kompleks dan penuh tantangan berat," kata Meutia.

Meutia juga mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mendukung kepemimpinan Megawati sebagai Ketua Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) demi kemajuan Indonesia.

"Mari kita bantu beliau dalam tugas-tugas baru beliau akhir-akhir ini, menjalankan BRIN demi kemajuan Indonesia sesuai cita-cita pendiri negara kita," tutur Meutia.

2. Ajudan Bung Karno Sidarto Danusubroto

Sidarto bercerita awal mula pertemuannya dengan Megawati, ketika dirinya diberi kepercayaan sebagai ajudan Presiden Pertama Indonesia, Bung Karno.

"Interaksi saya dengan Mbak Mega dimulai ketika saya diberi kepercayaan menjadi ajudan Bung Karno. Saya merasa sebagai orang yang sangat beruntung, karena berkesempatan dekat dengan Bung Karno, tokoh yang sangat saya hormati dan kagumi. Sejak 6 Februari 1967, saya mendapat tugas menjadi ajudan Bung Karno," kata Sidarto melalui tayangan akun Youtube PDIP, Minggu (23/1/2022).

Di matanya, sosok Megawati masih amat diperlukan di Indonesia maupun PDIP untuk menjaga soliditas partai. Sidarto berujar yang terpenting bagi Megawati adalah sepanjang republik ini berdiri, PDIP harus tetap ada sebagai salah satu partai penjaga republik Indonesia.

"Bu Mega tokoh nasional dan pemimpin kharismatik, sekaligus merupakan tokoh perekat dan pemersatu. Keberadaan beliau masih sangat dibutuhkan untuk menjaga soliditas partai," tutur Sidarto.

3. Pilot Presiden Megawati Agus Sudarya

Pak Agus menceritakan, kebiasaan Megawati ketika masih menjabat sebagai Wakil Presiden maupun saat sebagai Presiden, yakni suka duduk di kokpit.

"Pada saat terbang di ketinggian 1.500, Ibu (Megawati) selalu duduk di kokpit. Sama seperti Ayahnya, Bung Karno juga suka di kokpit," kata Agus.

Agus menerangkan, pesawat yang kerap digunakan adalah Hercules A-1341 dan C 130. Menurut Agus, selama bertahun-tahun Megawati duduk di kokpit, sosok Presiden Indonesia ke-5 itu, memerhatikan bagaimana co-pilot bekerja.

Terbukti, saat itu ada penerbangan kenegaraan dengan rute Jakarta- Bali dan Bali-Madiun. Saat rute Bali-Madiun, Megawati yang duduk di belakang pilot, meminta untuk duduk di kursi co-pilot. Megawati memahami bagaimana fasih berkomunikasi dengan pemandu lalu lintas udara.

"Saat Bu Megawati komunikasi, ternyata seluruh maskapai kaget karena ada suara co-pilot perempuan," kataya.

Menurut Agus, pilot-pilot lain terkejut lantaran suara itu adalah Presiden ke-5 Indonesia Megawati Soekarnoputri. "Karena itu, mereka meneriakan merdeka, merdeka, merdeka!" seru Agus.

KEYWORD :

Meutia Farida Hatta Megawati Soekarnoputri tanaman BRIN




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :