Sabtu, 27/04/2024 16:20 WIB

Baterai dari Berlian Ternyata Bisa Tahan Ratusan Tahun

Tim peneliti Bristol kemudian berhasil membuat suatu cara untuk mengemas berlian beradioaktif ke dalam berlian alam yang menjadi pembungkusnya.

Berlian yang oleh peneliti menjadi baterai masa depan

London - Peneliti di Inggris akhir November lalu mengumumkan bahwa mereka telah menemukan cara untuk membuat berlian yang terkena radioaktif menjadi baterai mini yang bisa bertahan sampai 5000 tahun.  Mereka mengumumkan hasil penelitian ini pada acara ilmiah tahunan di Eropa akhir November lalu.

Tim yang terdiri dari ahli fisika dan ahli kimia dari Universitas Bristol mengemukakan tentang baterai berlian bertenaga nuklir, yang menggunakan daya radioaktif dari sampah nuklir. Teknik yang dipergunakan merupakan hal yang baru dalam sistem pembangkit energi listrik. Terobosan ini memungkinkan penyelesaian berbagai masalah terkait energi bersih, baterai yang tahan lama dan pembuangan sampah nuklir.

Cara kerjanya sebagai berikut: Di dalam reaktor Nuklir yang ada di Inggris terdapat bongkahan grafit raksasa yang menjadi bahan pembangkit tenaga nuklir bagi. Saat bongkahan grafit ini habis digunakan, bongkahan ini harus segera diangkat. Bahan buangan ini sangat mengandung radioaktif dan harus secepatnya dibuang.

Tim peneliti telah menemukan cara untuk mengerat bagian yang paling beradioaktif dari bongkahan grafit itu - yakni bahan yang mengandung karbon-14 yang merupakan karbon radioisotop. Hal bab ini membuat sisa bongkahan grafit yang telah dikerat menjadi berkurang kadar radioaktifnya. Hal ini memudahkan pembuangan, lebih aman dan lebih murah. Di Inggris saat ini telah melakukan pembuangan sampai bongkahan grafit mencapai 95.000 metrik ton di bungker-bungker bawah tanah.

Bagian paling beradioaktif yang tadi kemudian diekstraksi dalam bentuk gas untuk membuat berlian buatan dengan menggunakan teknologi yang telah ada sebelumnya. Berlian buatan ini mempunyai struktru molekul yang sama dengan berlian alam, perbedaannya yang buatan mengandung radioaktif yang berbahaya.

Berlian buatan beradioaktif inilah yang mampu menghasilkan arus listrik lemah dari tenaga nuklir. Persoalannya adalah bahaya radioaktifnya. Tim peneliti Bristol kemudian berhasil membuat suatu cara untuk mengemas berlian beradioaktif ke dalam berlian lain (yang tidak beradioaktif) menjadi pembungkusnya. Saat berlian beradioaktif telah dikemas dalam berlian pembungkusnya tingkat radioaktifnya lebih kecil dari radioaktif yang memancar dari sebuah pisang.

"Tidak ada bagian yang bergerak, tidak perlu perawatan, dan tidak ada zat buangan, temuan ini adalah pembangkit listrik yang terus menerus. Karena berlian adalah benda paling keras yang dikenal manusia maka tidak ada benda lain yang bisa memberikan perlindungan lebih kuat dari zat karbon14 radioisotop," kata ahli kimia partikel dari Bristol.

Sebagai catatan saat ini listrik yang dihasilkan masih sangat kecil, hanya sekitar 15 joules daya per gram. Sebagai pembanding standar baterai AA bisa menghasilkan 700 joules daya per gram. Keuntungannya, baterai berlian ini adalah daya tahannya kata Aliya Mughal perwakilan peneliti dari Universitas Bristol, dalam emailnya kepada media mengatakan bahwa daya tahannya mencapai 5730 tahun. Jika dikalikan dengan daya tahannya energi yang dihasilkan tentu jutaan kali besarnya dari ukuran baterai yang lain.

Dalam konferensi pers dengan wartawan, Tom Scott peneliti dari Bristol menjelaskan, "Kami bercita-cita untuk menggunakan baterai ini pada situasi yang tidak memungkinkan untuk melakukan isi ulang atau penggantian baterai. Contohnya adalah alat pacu jantung, satelit, drone yang  paling tinggi terbangnya, bahkan pesawat luar angkasa."

KEYWORD :

Baterai Berlian Teknologi Masa Depan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :