Sabtu, 27/04/2024 10:37 WIB

FKJ Kupas Urban Regeneration dan Collaborative Response

Kampung Susun Aquarium jadi contoh

Festival Kolaborasi Jakarta (FKJ) membahas regenerasi menuju kota tangguh

Jakarta, Jurnas.com – Gelaran akbar Festival Kolaborasi Jakarta (FKJ) memasuki hari kedua. Kegiatan yang melibatkan berbagai pihak dari berbagai sektor dan industri ini mengusung tema Rise of Resilient and Liveable City.

FKJ sendiri diselenggarakan pada 14 hingga 16 Desember 2021, dan menjadi wadah untuk berkontribusi terhadap kemajuan kota Jakarta dan warganya.

Sebelum masuk ke acara inti, berbagai rangkaian pre-event telah dan sedang digelar sejak Oktober, di antaranya Indonesian Contemporary Art & Design 2021, Tik Tok Challenge, Yel Yel wilayah, Kompetisi Foto Mural, festival #IniJakarta, Jakarta Zona Meriah, Pop Art Jakarta hingga Festival Kerja Bakti.

Pada hari pertama, berlangsung bincang komunitas serta diskusi panel tentang tema lingkungan, manajemen sampah, dan ekonomi kreatif. Adapun narasumbernya berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari perwakilan pemerintah DKI Jakarta, swasta hingga organisasi.

Kemudian di hari kedua, FKJ mengusung berbagai diskusi Urban Regeneration, Mobility Resilience, Good Health and Well Being hingga Collaborative Response.

Menariknya masing-masing topik ini diwakilkan oleh beberapa perspektif dan sudut pandang dengan latar belakang pembicara yang berbeda, berkolaborasi wujudkan Kota Tangguh.

Regenerasi Perkotaan Menuju Kota Tangguh “Urban Regeneration”, menjadi topik pembahasan di sesi pertama. Bagaimana kolaborasi yang bersinergi untuk mewujudkan tata kota yang baik, membebaskan Indonesia bebas kumuh.

Adapun beberapa narasumber hador adalah; Retno Sulistyaningrum, selaku KABID Permukiman DPRKP (Prov. DKI Jakarta). Ia menegaskan bahwa butuhnya dukungan tidak hanya dari pemerintah saja, namun dari berbagai institusi dan masyarakat secara luas.

Pendekatan strategi untuk mewujudkan penataan kota yang baik dibagi menjadi dua tahap, mulai dari explain plan sebagai tahap pertama dan collaboration implementation program sebagai tahap kedua.

Salah satu wujud kolaborasi yang dapat dijadikan contoh adalah “Kawasan Kampung Susun Aquarium”, masyarakat, warga setempat dan pemerintah bergerak bersama mulai dari penyusunan perencanaan hingga eksekusi.

“Saat ini, Kawasan Kampung Susun Aquarium telah terhuni sebanyak 107 unit, hal ini bisa menjadi contoh kolaborasi yang baik untuk mewujudkan Kota Tangguh, gerak bersama untuk mencapai tujuan," kata Retno. 

Selain itu, hadir pula Yu Sing, Chief Executive Officer of Studio Arsitek Akanoma yang membahas mengenai penataan Kampung Susun Produktif di Bukit Duri.

Kemudian, bincang komunitas sesi 1 ini dilengkapi oleh Rita Padawani, Associate Professor di Singapore University of Social Science. Bersinergi, kolaborasi dalam membangun kota Tangguh.

Membangun Kembali Sistem Transportasi Menuju Mobilitas Perkotaan “Mobility Resilience”. Menjadi topik diskusi perbincangan pada sesi kedua dengan narasumber Achmad Izul (Director of Service and Development Transjakarta). Harya S. Dilion (Seceretary General of Masyarakat Transportasi Indonesia), dan Alfred Sitorus (Coordinator of Koalisi Pejalan Kaki).

Topik ketiga dalam diskusi kolaborasi ini membahas tentang Kesehatan Bukan Hanya Tentang Ilmu Kedokteran “Good Health and Well Being”.

Bicara mengenai Kesehatan bukan hanya mengenai ilmu kedokteran, bagaimana membentuk gaya hidup sehat dan menerapkan ke dalam keseharian sehingga menciptakan masyarakat Indonesia yang sehat.

Kolaboratif Penanganan Pandemi Covid-19 “Collaborative Response”, pembahasan menarik disesi terakhir diskusi ini m bagaimana pemerintah dan institusi serta komunitas dengan menghadapi gelombang kedua Covid-19.

Ulasan diskusi ini diperkaya dari masing-masing sisi melalui beberapa narasumber, Novita Dewi (CEO Jakarta Experience Board), Yudhistira Nugraha (Director of Jakarta Smart City, Department for Communication, Informatics and Statistic DKI Jakarta Province), Catharina Widjaja (Vice Chairwoman of Ikatan Alumni Serviam Seluruh Indionesia/IASSI).

Festival Kolaborasi Jakarta dapat terselenggara dengan baik berkat kolaborasi Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Biro Kerja Sama Daerah dan Yayasan Irama Nusantara serta Jakarta Experience Board, dan didukung oleh Jaya Konstruksi. Nantikan juga diskusi bincang komunitas esok hari dengan topik dan narasumber yang menarik.

KEYWORD :

Festival Kolaborasi Jakarta FKJ pandemi Covid-19 kampung aquarium




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :