Senin, 20/05/2024 23:29 WIB

DPR Minta Pemerintah Lakukan Riset Serius Tangani Penyebaran Varian Omicron

Pemerintah harus memiliki data yang lengkap dan akurat terkait kecepatan penyebaran, teritorial penyebaran yang telah terjadi, serta karakteristik, perilaku maupun keganasannya. Juga efek dari varian omicron ini terhadap vaksin dan antibodi yang terbentuk dari infeksi alamiah.

Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PKS, Mulyanto. (Foto: Ist)

Jakarta, Jurnas.com - Kalangan dewan meminta pemerintah serius dalam melakukan riset menghadapi potensi penyebaran Covid-19 varian Omicron.

Anggota Komisi VII DPR RI, Mulyanto menegaskan, pemerintah melalui Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengkoordinasikan semua lembaga penelitian virologi untuk melakukan pemantauan jam per jam perkembangan Omicron.

Pemerintah, lanjut Wakil Ketua Fraksi PKS ini, jangan mengulang kesalahan terdahulu dengan menganggap remeh dampak penyebaran varian Delta Covid-19.

"Saat ini WHO sudah mengkategorikan varian Omicron sebagai varian of concern (VoC) yang meningkat dari sebelumnya sebagai varian of interest (VoI). Karena itu Pemerintah harus memberi perhatian yang serius terhadap perkembangan virus ini. Pemantauan hasil penelitian omicron dari lembaga ternama di dunia harus dilakukan jam perjam. Sudah bukan lagi hari perhari," kata Mulyanto dalam pesan elektronik yang diterima, Kamis (2/12).

Di sisi lain, lanjut dia, Pemerintah harus memiliki data yang lengkap dan akurat terkait kecepatan penyebaran, teritorial penyebaran yang telah terjadi, serta karakteristik, perilaku maupun keganasannya. Juga efek dari varian omicron ini terhadap vaksin dan antibodi yang terbentuk dari infeksi alamiah.

"Apalagi pandemi, sudah berjalan hampir dua tahun dan kita semakin bepengalaman dalam mengelola kondisi ini. Tentunya semakin hari, manajemen pandemi kita harus semakin baik," sambung Mulyanto.

Pemerintah, ditambahkan dia, harus bisa menunjukan kesungguhan kerja kepada publik agar tidak berkembang prasangka yang negatif. Pemerintah harus memahami bahwa tingkat kepercayaan publik pada perkembangan kasus omicron ini sangat rendah.

“Hal itu karena sebelumnya beredar kabar ada dugaan oknum pejabat Pemerintah yang terlibat dalam bisnis PCR dan vaksin,” demikian Mulyanto.

Untuk diketahui varian Omicron ini berasal dari Afrika dan telah menyebar ke 10 negara, seperti Afrika Selatan, Botswana, Inggris, Hongkong, Kanada, Italia, Belgia, Israel, Australia dan Austria.

Sampai hari ini hasil sementara riset virology laboratorium utama dunia menunjukkan, bahwa varian Omicron ini memliki tingkat penyebaran yang cepat.

WHO mengabarkan, bahwa dengan kecepata penuh, butuh satu sampai dua minggu ke depan untuk dapat memahami secara lebih akurat bagaimana efek dari varian Omicron ini terhadap vaksin dan antibodi yang terbentuk dari infeksi alamiah.

WHO juga menerangkan, bahwa ada kurang dari 100 sekuens genom utuh yang tersedia. Meski demikian, WHO mengakui pihaknya belum tahu banyak informasi tentang varian Omicron ini. Dibutuhkan riset yang lebih mendalam.

Pemerintah Indonesia juga telah mengambil langkah pengendalian varian Omicron ini yaitu dengan jalan menutup pintu kedatangan dari 11 negara.

KEYWORD :

Warta DPR Komisi VII PKS Mulyanto Covid-19 Omicron




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :